Sinopsis Emergency Couple Episode 1


Tidak tahan untuk tidak menulis sinopsis drama ini. Another fav couple I think. Ratingnya mencapai 3,7 dan 2,11 (termasuk iklan). Semoga bisa diselesaikan :)

Let's go!


Seorang pria (Oh Chang min) dan seorang wanita (Oh Jin hee) yang mengenakan pakaian pengantin berlari disepanjang jalan karena dikejar oleh dua orang pria.


Mereka berhasil kabur dan tiba di sebuah gereja dimana seorang pastur desang berceramah. Sang pastur dan jemaat yang hadir terkejut melihat mereka tapi Chang min hanya senyum-senyum. Ternyata sang pastur adalah professornya ketika masih kuliah dan Chang min adalah mahasiswa favoritnya.


Chang min memintanya untuk memberkati pernikahan mereka dan memohon pengertian para jemaat atas kehadiran mereka yang tiba-tiba. Chang min berharap mereka mau memberikan restu mereka kepadanya dan Jin hee.


Setelah pemberkatan, Chang min lalu memasangkan cincin ke jari Jin hee. Mata Jin hee berkaca-kaca. Dia terlihat sangat bahagia.


“Mianhae. Gomaewo,” ucap Chang min kepada Jin hee, tersenyum.


Dan keduanya pun berciuman diiringi tepuk tangan dari jemaat.


Namun, pernikahan yang diidam-idamkan jauh dari harapan.


Baru setahun menikah, keduanya sudah menemui seorang dokter untuk berkonsultasi. Chang min curhat dengan berapai-api sementara Jin hee bersikap lebih tenang.

Chang min mengeluhkan sikap tidak peduli Jin hee. Baginya, Jin hee seperti tidak tahu apa yang ingin dia kerjakan dan tidak tahu mau melakukan apa. Dia juga tidak tahan melihat Jin hee selalu meletakkan piring makan anjing di atas meja makan dan dia yang harus membereskannya.

Sementara Jin hee mengeluhkan bahwa dia sudah tidak punya kekuatan lagi untuk bertengkar dengan Chang min. Dia juga memperlihatkan rambutnya yang semakin botak. Dan mencurigai kalau suaminya memberikan obat yang salah kepadanya.

Si dokter lalu menanyakan latar belakang Chang min. Jin hee menjelaskan bahwa keluarga Chang min adalah keluarga dokter. Dulunya dia adalah mahasiswa kedokteran tapi dia harus berhenti karena tidak ada biaya. Keluarga Chang min sangat menentang pernikahanya dengan dirinya karena itulah mereka tidak mau membiayai kuliah Chang min.

Si dokter memberikan saran yang sama kepada Chang min dan Jin hee. Dia menyarankan agar mereka sebaiknya menemui seorang psikiter.


Sementara itu Chang min yang sekarang berprofesi sebagai penjual obat, menemui kesulitan dalam menjual obatnya karena dokter yang sudah berjanji untuk membeli obatnya, tiba-tiba membatalkannya. Chang min sempat tersulut emosinya karena si dokter adalah juniornya. Tapi kemudian dia memohon untuk membantunya. Si dokter memberitahunya bahwa semuanya bergantung pada direktur RS.


Saat pulang ke rumah, Jin hee membuka sebuah amplop yang berisi surat cerainya. Dia bertekad untuk melakukan yang terbaik kali ini, sebagai kesempatan terakhir memperbaiki rumah tangganya.


Si dokter tadi mengajak Chang min untuk pergi menemui direktur RS tempat dia bekerja. Tapi tempatnya adalah dia sebuah ruangan dimana dia dikelilingi para dokter pria. Melihat Chang min yang tampan, si direktur langsung tersenyum lebar. Dia lalu menyuruh Chang min duduk di sampingnya. Dan begitu duduk, dia langsung menyentuh paha Chang min. Chang min kaget menerima sikap itu. Dia berniat menjelaskan maksud kedatangannya tapi si direktur langsung memotongnya. Katanya bicara pekerjaan saat itu akan membuatnya pusing. Jadi mereka sebaiknya bersenang-senang sajalah.

Dan jadilah mereka bersenang-senang walau awalnya Chang min terlihat enggan.


Sementara itu Jin hee sedang menyiapkan makan malam di rumah. Tiba-tiba hpnya berdering. Matanya terbelalak saat melihat nama dari si penelepon. Ibu mertua.


Entah apa yang sedang mereka bicarakan tapi ibu mertua Jin hee tanpa mendengarkan ucapan Jin hee langsung memutuskan teleponnya.


Masakan Jin hee mendidih dan airnya meluap keluar dari panci. Dia berlari untuk mengangkatnya tapi dadanya tiba-tiba terasa sesak. Dia terjatuh.

Jin hee berusaha menghubungi Chang min. Tapi hp Chang min mati karena dia sedang sibuk bersama si direktur.


Chang min membantu direktur kembali ke mobilnya tapi begitu terkejutnya dia saat si direktur mengecup pipinya. Direktur berkata bahwa dia sangat senang malam ini. Di belakangnya, para dokter pria menyebutnya domba yang dikorbankan. Chang min hanya bisa memegang pipinya dengan menahan amarahnya.


Dokter yanng tadi membawanya menemui direktur menepuk bahu Chang min dan berkata bahwa tadi itu menyenangkan lalu pergi. Karyawan klub mendatangi Chang min yang kini tinggal seorang diri. Dia membawakan kotak obat milik Chang min yang tertinggal.


Di rumah, dengan susah payah Jin hee meraih kotak obat dan mengeluarkan obat yang pernah diberikan oleh Chang min. tapi saat akan memakannya, dia tiba-tiba terhenti. Sepertinya dia khawatir kalau-kalau Chang min benar-benar berniat meracuninya.


Chang min pulang dengan langkah gontai dan muntah di tengah jalan karena terlalu banyak minum. Hujan pun turun. Dia benar-benar merasa sial. Sudah tidak ada taksi, dia juga harus kehujanan. Seseorang tiba-tiba menyambarnya karena dia berlari untuk menghindari hujan. Kotak obat jualannya yang sedari tadi dia bawa terjatuh. Chang min memungut obat-obatannya dan memasukkannya kembali ke dalam kotak. Tapi saat diangkat, karena kotaknya basah, obat-obatan itu kembali terjatuh ke jalan. Chang min yang sedari tadi sudah kesal, menjadi semakin kesal. Dia melampiaskan kemarahannya dengan menginjak-injak obat-obatannya.


Chang min tiba di rumahnya dalam keadaan basah. Dia menyuruh Jin hee untuk mengambilkan handuk untuknya. Tapi Jin hee tidak bergeming dari pembaringannya di atas sofa.

“Kalau seseorang datang, kau seharusnya menyambutnya. Hei!” Tegur Chang min kepada Jin hee.

Jin hee menoleh kepadanya dan malah menegur Chang min yang pulang berbasah-basahan. Apa dia tidak sanggup membeli payung di toko?

Chang min tidak menjawab. Jin hee tidak akan tahu apa yang sudah dia lalui karena Jin hee kerjaannya hanya tinggal di rumah dan tidur.


Jin hee bertanya kenapa Chang min mematikan hpnya. Chang min menjawab bahwa ada yang harus dia lakukan. Dia lalu melihat masakan buatan Jin hee di atas meja. Dia jijik melihatnya dan berkata bahwa makanan itu lebih terihat seperti kotoran. Apa selama ini Jin hee mempelajari sesuatu saat kuliah? Padahal dia seorang ahli nutrisi.


Tapi itu belum seberapa dibanding ketika Chang min melihat ikan-ikan di akuariumnya mati semua. Dengan segera dia membangunkan Jin hee karena dia menganggap bahwa Jin hee lah yang bertanggung jawab atas kematian mereka. Dia hanya tinggal di rumah namun tidak sanggup memberi makan ikan-ikannya?


Jin hee menjawab bahwa dia sendiri hampir mati tadi jadi tentu saja dia tidak bisa memberikan mereka makan. Chang min mulai meninggikan suaranya. Dia tidak suka dengan sikap Jin hee yang hanya tinggal di rumah tapi tidak sanggup memberikan makanan ikan-ikannya padahal dia tidak meminta banyak. Hanya satu sendok makan dan itu pun dia tidak bisa?

Jin hee masih dengan tenang balas bertanya tentang obat yang Chang min berikan kepadanya. Sebenarnya itu obat apa? Chang min meminta Jin hee untuk tidak mengganti topik pembicaraan.


Jin hee menoleh dan menatap Chang min tajam. “Apa kau coba membunuhku?” tanyanya.

Chang min balik bertanya. Siapa sebenarnya yang membunuh siapa. Bukannya Jin hee yang telah membunuh ikan-ikannya?



Kali ini Jin hee berdiri. Dia mengingatkan Chang min bahwa dirinya hampir mati. Chang min membalas bahwa selama ini dia sudah bilang bahwa masalah Jin hee bukanlah karena jantungnya, tapi lebih karena masalah kejiwaan.

“Lalu kau sendiri? Kau marah-marah hanya karena ikan-ikanmu itu mati?” Tanya balik Jin hee.

“Hanya karena ikan-ikanku? Baiklah. Apa aku juga harus menghancurkan sesuatu yang menjadi milikmu?” Ancam Chang min.


Chang min segera membuka laci dan mengambil sebuah gunting. Dia masuk ke dalam kamar dan keluar dengan membawa sebuah laci yang berisi barang-barang. Mata Jin hee langsung terbelalak. Dia melarang Chang min untuk tidak menyentuh barang milik anjingnya, Miki. Kalau Chang min berani menyentuhnya, dia benar-benar akan membunuh Chang min.

Tapi Chang min malah tersenyum dan tanpa ragu menggunting baju Miki. Jin hee langsung menjerit.

“Kau...Kau...” Jin hee tidak sanggup berkata-kata saking marahnya.


Dia lalu melangkah dengan penuh amarh ke dapur dan mencari pisau lalu mengacungkannya ke speaker kesayangan Chang min. Kali ini giliran Chang min yang terbelalak.

Chang min meminta Jin hee agar berpikir logis dan bersikap tenang. Tapi Jin hee tanpa ragu menusuk sepeaker itu dengan benda yang ada di tangannya. Chang min menjerit sambil berkata bahwa itu adalah barang dengan edisi terbatas. Tapi Jin hee bukannya berhenti malah semakin menjadi-jadi.

“Kau ini benar-benar iblis paling kejam,” kutuk Chang min. “Kau...” Chang min lalu melangkah ke tempat lain *hmmm kali ini apa yang jadi sasarannya?


Ternyata dia menargetkan tas Jin hee. Jin hee mencoba memohon dengan mengatakan bawha tas itu belum lunas dan itu adalah satu-satunya barang miliknya. Tapi Chang min tidak pedli. Dengan wajah beringas dia menggunting tas tersebut dan membuat Jin hee kembali menjerit marah.

“Bagaimana perasaanmu sekarang. Istri bodoh?” tanya Chang min dengan wajh puas.


Jin hee kesal selalu disebut ‘bodoh’ oleh Chang min. Dia lalu mengangkat kamera Chang min yang ada di dekatnya seraya berkata bahwa dia akan menghapus semua foto dirinya yang ada di dalam kamera itu. Chang min langsung menahannya dan memberi saran kepada Jin hee agar mencabut saja kartu memorynya. itu sudah cukup.

Tapi Jin hee membalas bahwa dia itu orang bodoh yang tidak tahu hal seperti itu dan tanpa ragu membanting kamera Chang min ke lantai. Tak terkatakan marahnya Chang min melihat kamera kesayangannya hancur.



Maka aksi lempar melempar pun berlanjut. Chang min melemparkan semua peralatan makan yang ada di dekatnya ke lantai sementara Jin hee membalas dengan melemparkan semua VCD yang ada di lemari. Ketika barang-barang itu sudah habis, Jin hee mengambil remote TV dan melemparkannya ke arah Chang min. Chang min menghindar tapi remote mengenai akuarium dan pecah. Chang min yang tidak mau kalah mengeluarkan hp dari kantongnya dan melemparkannya ke dinding dan mengenai foto pernikahan mereka. Foto itu pecah dan jatuh ke lantai.

Saat itu baru keduanya sadar.


Di luar petir dan guntur bersahutan disusul oleh hujan. *dramatis sekali hahahah


Jin hee dengan segera turun ke parkiran dan dia langsung menerima omelan Chang min. Chang min tidak percaya kalau Jin hee bisa bawa mobil padahal sebelumnya dia sudah gagal tes sebanyak 3 kali. Jin hee membalasnya bahwa cara bicara Chang min tidak berubah sama sekali. Dan juga harusnya Chang min tetap di luar negeri. Kenapa dia harus kembali ke Korea??

“Kenapa kau bangga sekali hadir di pesta pernikahan temanmu sementara kau ini sudah bercerai?” ucap Chang min.

“Kau sendiri bagaimana? Kau harusnya tidak hadir di pernikahan atau pemakaman temanmu. Kau itu pembawa sial,” ucap Jin hee.


Jin hee lalu membuka pintu mobilnya dan melepas jasnya. Dan begitu melihat gaun yang Jin hee kenakan, Chang min kembali memulai ejekannya. Dia menunjuk gaun itu dan bertanya kenapa Jin hee masih belum membuangnya? Apa setiap ke pernikahan Jin hee selalu memakai seragam itu? Apa karena itu adalah satu-satunya pakaian terbaiknya? Apa dia masih pengangguran dan tidak sanggup membeli gaun yang lain? 

“Kau ini sudah tua. Harusnya kau berpakaian dengan lebih baik,” nasehat Chang min lalu pergi karena menerima sebuah panggilan. Jin hee hanya bisa mengutuknya dari belakang.


Ada sebuah makan malam keluarga. Mereka adalah keluarga (orang tua – ibu) Chang min. Ibu Chang min (Yoon Sung sook, red) sibuk mencari tahu istilah-istilah kedokteran yang saudara-saudaranya katakan. Dia juga mengirimkan pesan kepada Chang min untuk segera datang. Dia seperti orang bodoh di sana. Terlebih karena dia jadi bahan ejekan karena seharusnya dia tidak perlu berada di tempat itu.


Dia menjadi sangat bersemangat ketika Chang min muncul. Ibu Chang min memberitahu mereka bahwa mulai sekarang, Chang min juga harus ikut pertemuan keluarga. Toh dia juga seorang dokter. Chang min mengoreksinya. Dia masih seorang intern. Tapi ibunya berkeras. Dan dia berpesan untuk duduk di kursi ayahnya setiap kali dia datang. 


Salah seorang bibinya menyindir kemampuan Chang min yang masih seorang intern. Dia juga berkata bahwa Sung sook pasti ada rencana lain. Dia ingin agar oppa mereka (Sung gil, red) yang tidak punya seorang anak laki-laki, mewariskan RSnya kepada Chang min. Sung sook langsung menegurnya dengan keras. Chang min hanya diam.


Saat pulang, Sung sook memberitahu Chang min betapa dia sangat senang karena Chang min berhasil mewujudkan mimpinya. Dan itu seharusnya sudah sejak dulu Chang min lakukan seandainya bukan karena dia menikahi Jin hee. Dia benar-benar tidak suka kepada Jin hee.


Bukannya pulang, Jin hee malah pergi minum bersama kedua temannya. Dia mulai mabuk. Teman-temannya memintanya untuk berhenti. Apalagi besok dia harus kerja. Jin hee berkata bahwa dia masih mau minum segelas lagi. jadi dia meminta pelayan untuk mengantarkan minuman yang paling keras kepadanya.


Sambil menunggu pesanannya Jin hee curhat bagaimana susahnya kehidupannya saat menikah bersama Chang min. Chang min yang selalu merendahkan dirinya di setiap kata yang dia ucapkan, juga keluarganya. Bukan hanya mertuanya, tapi seluruh keluarganya. Dan saat dia menatap gelas minumnya, dia melihat bayangan Chang min dan ucapannya yang mengejek gaun yang dia kenakan. Marah, Jin hee langsung menenggak minuman itu sekaligus. 

“Nona, kau harusnya tidak meminumnya seperti itu,” ucap pelayan. Tapi terlambat. Jin hee collapse.


Ambulance membawa Jin hee ke RS bersama teman-temannya yang tidak berhenti menangis dan menjerit. Perawat sampai harus menyuruh mereka diam karena dia harus melapor ke RS.


Di RS, seorang perawat mendatangi seorang dokter yang sedang tidur (dr. Gook, red) dan memberi tahu bahwa pasien akan tiba dalam 5 menit. Dia lalu menyetel alarmnya, 5 menit, dan kembali tidur.


Jin hee tiba di RS. Mulutnya mulai mengeluarkan busa. Suster dan dokter jaga langsung menanganinya.


Dr. Gook datang dan menyuruh semua orang agar keluar. Dr. Gook bersiap melakukan intubasi dengan membuka mulut pasien (Jin hee, red) tapi Jin hee malah muntah dan mengotori tangan dr. Gook. 


Dr. Gook kembali membuka mulut pasien dan memeriksanya. Ada sesuatu yang menyumbat tenggorokannya. Dia lalu meminta penjepit dan memasukkan ke tenggorokan pasien untuk mengeluarkan benda itu. Tapi level oxigennya menurun. Dokter yang satunya mengingatkan dr. Gook dan meminta suster untuk menyiapkan peralatan kalau-kalau mereka harus membedah leher pasien. Dr. Gook tidak berhenti, dia masih berusaha.


Dan dia berhasil. Dia berhasil menemukan benda itu dan sedang berusaha mengeluarkannya dengan sangat hati-hati. Saat dikeluarkan, ternyata itu adalah potongan kerang. dr. Gook sampai berkeringat begitu. Tapi untungnya dia berhasil karena kalau tidak, Jin hee akan memiliki bekas luka di lehernya akibat pembedahan.


Jam 3 subuh, dr. Gook kembali memeriksa Jin hee yang sebenarnya sudah mulai sadar namun belum membuka matanya. dr. Gook lalu memberitahu Jin hee bahwa dia akan membuka alat bantu pernapasannya agar dia bisa bernapas sendiri.


Perlahan alat itu dibuka dan Jin hee terbatuk-batuk untuk bernafas. dr. Gook kembali mengeluarkan senternya untuk memeriksa Jin hee tapi tiba-tiba PLAKKK!!! Jin hee menamparnya dan berucap, “Dasar kurang ajar!” :D poor dr. Gook. Semua orang yang ada di ruangan itu kaget lalu menahan tawa melihat adegan itu *saya mah tidak perlu pakai tahan ketawa hahaha


Keesokan paginya Chang min muncul di RS yang sama dengan tempat Jin hee dirawat. Dia bertemu dengan temannya, Yong gyu, dan berkata bahwa mulai sekarang mereka berada dalam neraka.


Mereka menunggu lift sambil menebak-nebak bagian mana mereka akan ditempatkan. Chang min berkata bahwa dia suka dimana saja asal bukan ER (bagian gawat darurat, red). Dr. Gook yang ada di belakang dan mendengar percakapan mereka langsung menoleh.

Chang min menambahkan bahwa mereka yang bekerja di ER itu seperti tunawisma di siang hari dan hantu di malam hari. 

“Tapi kalau seorang wanita seperti dia juga ada di ER, aku tidak keberatan,” ucap Chang min sambil menatap ke tempat lain.


Suit suit....Seorang wanita seksi nan cantik sedang berjalan di koridor RS dengan kopernya. Chang min dan Yong gyu benar-benar terpesona.


Wanita itu berhenti tepat di samping mereka. Dia juga sedang menunggu lift. Chang min menantang Yong gyu. Kalau dia berhasil mendapatkan nomor wanita itu, Yong gyu harus berjanji menggantikannya jaga malam sebanyak tiga kali. Tanpa pikir panjang, Yong gyu langsung setuju. Dan Chang min pun beraksi.


Chang min mendekati wanita itu dan berkata ingin meminjam teleponya karena punyanya ketinggalan. Si wanit memberikan hpnya dan Chang min langsung menelepon Yong gyu. Chang min memintanya untuk melakukan operasinya. Dia mungkin tidak akan sempat sampai tepat waktu karena sebuah seminar. 

Dr. Gook yang mencuri dengar ucapan Chang min terbatuk-batuk. Dia mengawasi mereka dengan seksama.


Setelah melaksanakan misinya, Chang min mengembalikan hp itu. Si wanita lalu bertanya apa Chang min bekerja di RS itu? Apa dia seorang residen? Chang min hanya angkat bahu. 


Pintu lift terbuka. Chang min mempersilahkan si wanita masuk lebih dulu karena dia masih ada urusan. Dan begitu pintu lift tertutup, Yong gyu balik badan dan tertawa puas. Misi berhasil. Sementara dr. Gook menghela nafas panjang melihat ulah mereka.


Chang min dan Yong gyu memasuki ruang seminar dengan baju dokter mereka. Yong gyu memuji Chang min yang sangat cocok dengan baju itu. Chang min balas memuji Yong gyu. Mereka juga bertemu dengn teman mereka yang lain, Park Sang hyuk yang baru saja menikah. Dan istrinya adalah orang yang sedang berdiri di sampingnya. Namanya adalah Lee Young ae *aigoo itu nama aktris favorit ane :D


Young-ae memperkenalkan dirinya dan dia berkata bahwa dia banyak mendengar hal hebat tentang Chang min. Tapi dia penasaran kenapa Chang min menghilang di akhir tahun pendidikannya? Suaminya jadi salah tingkah dan menyeggol istrinya agar berhenti bicara. Young gyu mencoba menjelaskan bahwa jika seorang cowok menghilang, itu pasti ada hubungannya dengan wanita. Belum selesai bicaranya, Chang min menyikutnya agar berhenti bicara.

Chang min hanya menjawab bahwa dia ada suatu urusan yang harus diselesaikan. Tapi untungnya dia kembali dan berhasil menyelesaikan pendidikannya.

Sang hyuk kemudian mengganti topic dan bertanya mereka berada di tim mana. Dan tanpa disangka mereka berada di tim yang sama, tim 4.


“Aku juga di tim 4,” ucap seorang wanita yang tidak lain adalah wanita yang tadi Chang min pinjam hpnya.


Dia terkejut melihat Chang min karena setahunya Chang min adalah seorang resident. Chang min jadi salah tingkah dan menunjuk Yong gyu yang kini bersembunyi di belakang Sang hyuk. Dia berkata bahwa tadi itu karena Yong gyu. 

Untungnya dia tidak marah dan malah tersenyum. Dia pun memperkenalkan dirinya, Han Ah reum. Anehnya dia hanya mengulurkan tangannya kepada Chang min.


Saat penentuan tiba. Tiap perwakilan tim harus mencabut selembar kertas yang bertuliskan jadwal penempatan mereka. Perwakilan tim 4 adalah Chang min. 


Dia segera kembali dan anggota tim yang lain segera berdiri. Perlahan Chang min membuka jadwal.

Januari –ER

Wajah mereka semua terlihat tidak senang.

Februari – ER

“Apa-apaan ini?” Tanya Yong gyu.

Maret – ER

“Oh My God!,” ucap Ah reum.

“Apa ada yang salah?” Tanya Yong gyu lagi.

April – Operasi Umum

Chang min langsung melemparkan kertas itu karena apa yang dia harapkan tidak terjadi. ER selama tiga bulan???


Jin hee masih terlelap di tempatnya.


Tim 4 berjalan menuju ER. Sang hyuk memberitahu mereka bahwa dokter kepala bagian ER terkenal dengan sebutan ‘devil’. Dia terkenal karena bisa membawa orang kembali dari kematiannya tapi dia tidak punya belas kasihan kepada orang lain. Young-ae menambahkan bahwa tahun lalu dua orang mundur.

Ah reum menebak-nebak bahwa dokter kepala itu harusnya sudah seumuran dengan Chang min. Chang min menjelaskan bahwa bias demikian. Yong gyu mendukung Chang min dengan berkata bahwa Chang min itu hebat.

“Tapi tetap saja aku ini intern. Bahkan jika aku melakukan hal benar, dia akan tetap memarahiku,” jawab Chang min.

Seorang perawat tiba-tiba muncul dan memanggil mereka agar bergegas ke ER.


Tim 4 tiba di ER dan yang mereka dapati adalah orang yang telah meninggal dan suster yang berlari ke sana kemari.

“Mati kita.”

“Kita di ER sekarang.”

“Hal seperti ini pasti sering terjadi.”

Begitulah komentar mereka. Tak ada wajah ceria.


Suster Choi muncul bersama dr. Gook. Dia memperkenalkan dr. Gook Chun soo sebagai dokter yang akan membimbing mereka di ER. Dr. Gook terus menguap walau sudah berada di depan para intern.

dr. Gook mulai menjelaskan bahwa nilai mereka akan bergantung dari kerja sama mereka. Jika ada satu ora anggota timng yang mendapat F saat evaluasi, maka semuanya juga mendapat F :O

Chang min keberatan. Tapi dr. Gook langsung memotongnya. Di ER, kata-katanya adalah hukum dan kebenaran.


“Dan kau!” dia menunjuk Chang min. “Apa kau melamar sebagai intern hanya untuk mendapatkan nomor seorang wanita?” Chang min langsung menoleh ke Yong gyu yang menatapnya dengan rasa bersalah.

“Kalau sekali lagi kau berbicara, memotong, atau memutar matamu saat aku bicara, kau akan tamat. Mengerti?” Chang min hanya tertunduk.

“Dan kau!,” dr. Gook beralih ke Ah reum.

“Aku?” Ah reum agak terkejut menyadari siapa yang dr. Gook maksud.

“Apa yang ada di kerah lehermu? Apa kau mau ke pesta?” Ah reum langsung menyadari kesalahannya. “Ganti pakaianmu sebelum mulai bekerja.”


dr. Gook mulai menjelaskan bagaimana rendahnya posisi seorang intern. Dan Jin hee mulai membuka matanya *look at her hair hahah 


Kepalanya masih agak sakit. Tapi dia segera mengambil tasnya dan melihat jam di hpnya. OMO, dari ekspresinya jelas dia terlambat bekerja.


“Ada tiga hal yang aku benci di dunia ini,” suara dr. Gook terdengar sampai ke tempat Jin hee.

“Pertama, intern yang telapak kakinya menempel di tanah (mungkin kiasan untuk intern yang malas atau mungkin juga tidak, red). Kedua, intern yang suka protes padahal dia tidak tahu apa-apa. Ketiga, intern yang terlambat saat dipanggil oleh dokter. Kalau kalian melanggar salah satunya saja, kalian akan langsung tamat. Bukan hanya tamat, tapi tamat seketika.”

Setelah menceramahi mereka, dr. Gook memanggil satu per satu nama dari tim 4. 

Im Yong gyu, Park Sang hyuk, Han Ah reum, Oh Jin hee… Kepala Chang min terangkat.


“Oh Jin hee? Aku? Aku, Oh Jin hee?” Tanya jin hee kepada dirinya sendiri, kebingungan. Dia lalu mengangkat seperei tempat tidurnya dan sangat kaget melihat nama RS yanga tertulis. 


“Universitas Wu Su...” ucapnya tertahan.

dr. Gook melihat Young-ae. Young menggeleng dan mengatakan namanya. 

Chang min tersenyum kecil, mencoba meyakinkan dirinya bahwa yang di pikirannya tidak mungkin terjadi. 


“Oh Jin hee, lahir tahun 1982. Lulus dari Sekolah Kedokteran Hangook,” ucap dr. Gook. Chang min melongo.

Dr. Gook menyuruh suster Choi menelepon Jin hee dan menyuruhnya untuk tidak usah datang. Terlambat di hari pertama adalah sebuah kesalahan besar.


Jin hee segera berdiri dari tempatnya. Tapi dia berpegangan pada tiang infuse dan tentu saja dia langsung terjatuh. Semuanya langsung menoleh ke tempatnya begitu mendengar jeritannya. Mereka berkumpul tepat di depan tempat Jin hee.

Mereka melihat kaki yang terburu-buru memakai sepatu dan segera berlari keluar. Jin hee muncul dengan rambut acak-acakan.


“Oh Jin hee di sini,” ucapnya kepada dr. Gook. “Aku datang ke sini lebih dulu,” tambahnya pelan.


Jin hee lalu menunduk meminta maaf epada semuanya. Tapi begitu melihat Chang ming melihatnya dengan melongo, ekspresi Jin hee...


Silahkan tuliskan komentar chingu tentang episode ini. kira-kira apakah cerita selanjutnya akan cukup menjanjikan?



Sumber : http://diananasta.blogspot.com/2014/01/sinopsis-emergency-couple-episode-1.html