Di dalam mobil,manager Hong mengatakan kalau imeg seol chan di mata para wartawan sangat positif. Seol Chan tak mendengarkan perkataan managernya,ia terus melihat mobil Seon woo yang tak jauh dari mobilnya.
“Hyung,aku akan mengatakan sesuatu. Beritahu aku apa terlintas di pikiranmu saat kau mendengarnya.” Ujar Seol Chan
“apa itu?”
“seorang pria bilang kalau ia menyukai seorang wanita. Jadi,dia bilang dia akan melakukan apapun yang dia bisa. Tanpa menahan diri”
“tanpa menahan diri?” manager Hong tertawa
“itu adalah….” Manager Hong memberitahu Seol Chan sambil memonyongkan mulutnya ke depan.
“apa?” Seol Chan kaget
Bukannya,aku hanya memikirkan itu,tapi tak ada yang lain selain itu.kalau bukan itu,apalagi yang bisa ditahan seorang pria?
“ada banyak. Game,alcohol,merokok dan membaca” kata Seol Chan
Manager Hong mengatakan Seol Chan terlalu polos. Tentu tidak masuk akal jika menyukai seseorang akan menahan dirinya tidak untuk main game,alcohol,merokok dan membaca.
“tapi kenapa kau tiba-tiba menanyakan seperti itu? apa kau ada pelajaran mengenai biologi?” tanya Manager Hong penasaran
Tiba-tiba Seol Chan minta managernya untuk menepikan mobilnya. ternyata Seon woo menawarkan tumpangan pada Se Yi. Awalnya Se Yi menolak tapi Seon Woo mengatakan kalau ia akan lewat daerah itu. Se Yi bilang kalau ia tak menuju rumah.
Se Yi akhirnya menerima tawaran Seon Woo
“apa itu? kenapa dia naik mobilnya?” ujar Seol Chan
Ia mengingat perkataan Seon woo. Aku akan melakukan apa yang aku inginkan. Tanpa menahan diriku.
Dengan alasan ban mobil pecah,ia menumpang di mobil Seon Woo. Dengan berat hati Seon Woo menerima Seol Chan. Seol Chan lebih memilih duduk berdesakan di kursi belakang dengan Se Yi dan Seon Woo.
Seol Chan pura-pura terkejut melihat Se Yi. Apa yang kau lakukan disini?
Se Yi tak menjawabnya.
Seon Woo terkejut tak mengira Seol Chan akan membahasnya di depan Se Yi.
“apa dia juga tahu ‘serius-mu’itu?” tanya Seol Chan memancing sambil melirik Se Yi
Seon Woo salah tingkah dan tak menjawab
Membuat Se Yi bingung.
“jadi,kau bertepuk sebelah tangan?” tanya Seol Chan lagi
Seol Chan meledek Seon Woo,ternyata Jung Seon woo bisa bertepuk sebelah tangan.
“Yoon Seol Chan” panggil Seon Woo untuk menghentikan ocehan Seol Chan
Se Yi semakin gerah dengan tingkah Seol Chan
“tapi bagaimana kau bisa yakin dengan perasaanmu?” tanya Seol Chan
Seon woo tak bisa jawab. Se Yi menatapnya ingin tahu.
“bukankah kau yakin jika kau mendapat jawaban setelah kau menanyakan dirimu sendiri terus menerus? Sepertinya waktunya belum cukup untuk merasa yakin”
Seon woo hanya melirik Seol Chan kesal.
“tapi manusia memang tertipu dengan mereka. anggap saja kau ‘serius’. Lalu kenapa kau tidak menyatakan perasaanmu?....”
Seol Chan bengong melihat Se Yi
Setelah Seon Woo pergi,Se Yi berbalik dan menatap Seol Chan dengan kesal.
Seol Chan beralasan keluar mobil bukan karena Se Yi tapi ia hanya tidak ingin berdua dengan Seon woo.
Se Yi geram dan mengatakan pada Seol Chan untuk tidak mengumumkan kehidupan pribadi orang lain mulai sekarang.
Seol Chan bertanya kenapa Se Yi marah,apa karena Seon Woo? Karena aku menepatkan posisinya seperti itu. jika kau menyukainya,kenapa kau disini bersamaku?
Seol Chan mengikuti Se Yi dan berceloteh,apa kau cemburu? Apa itu karena cinta pertama Seon Woo?
“bagaimana perasaanmu jika kehidupan pribadimu diumumkan ke orang banyak? Tanya Se Yi kesal.kau sudah ahli di bidang itu. apa kau menyukainya? Kau begitu menyukainya sampai kau melakukan hal yang sama pada temanmu?” kata Se Yi kesal
Seol Chan hanya bisa diam
“kau sangat kekanak-kanakan” tegas Se Yi
Seol Cha terus bicara dan bertanya dari sudut mana aku kekanak-kanakan?
Se Yi hanya bisa menahan rasa kesalnya dan terus berjalan.
“Hey,aku mendengarkan aku atau tidak?” tanya Seol Chan menarik tangan Se Yi
Se Yi tak menjawabnya. Seol Chan lalu sadar bahwa saat ini ia berada di tempat yang tidak asing baginya. Dan ternyata itu jalan menuju ke rumah Adam.
“pergilah!” bentak Se Yi
Seol Chan menarik tangan Se Yi. Seol Chan memperingati Se Yi. Bahwa teman ayahnya bisa juga berbahaya.apakah teman ayahmu adalah ayahmu?
Se Yi melotot mendengar kata-kata Seol Chan.
Seol Chan akan pergi ke rumah Adam bersama Se Yi.
“jangan. Kalau kau mengikutiku. Aku akan berteriak” bentak Se Yi
Seol Chan melotot.
Adam membuka pintu gerbangnya. Dan ternyata Se Yi dan Seol Chan. Se Yi memberi salam pada Adam,lalu ia menyikut Seol Chan untuk memberi salam. Dengan terbata-bata Seol Chan memberi salam.
“ dia ingin minta maaf padamu” jawab Se Yi lalu melirik Seol Chan
“maafkan aku” kata Seol Chan seperti tidak tulus untuk meminta maaf.
Mereka ada di ruangan bawah tanah. Adam marah pada Se Yi dkk karena tak menuruti perintahnya untuk tidak menyentuh apapun dan ternyata mereka menyentuhnya.
Se Yi meminta maaf dan akan membantu Adam untuk membereskannya.
Adam bertanya,kenapa Se Yi datang menemuinya lagi?
Ternyata Se Yi ingin tahu lebih banyak tentang hubungan Ayahnya dan Adam. Sejak kapan kau berteman dengan ayahku?
Adam menjawab kalau ia dan ayahnya berada di band yang sama saat SMA.
Se Yi tak percaya. Benarkah?
“kenapa kau begitu terkejut? Apa ayahmu tidak memberitahumu?
Se Yi menceritakan kalau ia tahu jika ayahnya punya sebuah band saat SMA tapi ayahnya tak pernah mau menceritakannya.berarti kau tahu ibuku juga?
Adam tertegun.
Seol Chan melihat mereka dari luar jendela. Lalu ia menuju ke piano tua yang tak
“ku dengar ibuku juga satu band denga ayah. Lebih tepatnya ibu menjadi sekretaris band. Choi Kyung. Apa kau mengenalnya?”
Adam mengiyakan
Se yi kegirangan.
Dengan sedih,Se Yi menceritakan. “katanya dia kecelakaan mobil. Aku ada di mobil itu juga….
Adam terkejut mendengarnya.
“tapi aku tak mengingat apapun. Dokter bilang kalau aku terlalu ketakutan sampai kehilangan ingatanku. Saat aku bangun dari rumah sakit, pemakaman ayah sudah selesai.”
Se Yi bilang kalau ia sangat syok hingga tak bisa bicara. Ia bahkan tak bisa menangis dengan benar. Ibunya membawanya ke Selandia Baru. Disana ada pamannya yang tinggal. Pamannya tinggal di rumah kecil sambil membesarkan domba. Orang-orang tak percaya saat ia bilang kalau ia bisa bicara dengan domba. Ia benar-benar bisa bicara dengan domba.
“tidak apa. Syukurlah aku bisa bicara sekarang” katanya berusaha tersenyum
Seol Chan mendengarkan cerita Se Yi di balik pintu. Ia menyesal saat ia menyanyikan lagu ayah Se Yi. Dan saat ia minta nomer ayah Se Yi untuk minta maaf. Ia akhirnya sadar,kenapa Se Yi menangis saat ia berada di mobil dengan Seol Chan.
“tapi kau keterlaluan. Seharusnya kau memberitahuku.kenapa kau terus membuatku menjadi orang jahat? “
Aku pergi duluan.
Guru Dok bertanya pada Se Yi saat Se Yi baru sampai.apakah kau sudah bertanya pada Seol Chan apakah bisa memakai ruang latihan Seol Chan?
Se Yi menjawab kalau Seol Chan mengatakan tidak bisa.
Guru Dok bersikeras untuk bertanya langsung pada Seol Chan. Se Yi mengatakan kalau bibinya akan dapat jawaban yang sama dari Seol Chan.
Se Yi bilang kalau Guru Choi akan mencarikan mereka tempat latihan jadi jangan khawatir.
Seon Woo yang sedang belajar tiba-tiba ia teringat dengan kelakuan Seol Chan saat meledek keseriusan Seon woo.
Seon woo tersenyum dan bergumam “ jika kau ditendang di tempat yang sama,rasanya sakit sekali”
Apakah Seol Chan pernah membuat Seon woo sakit hati???
Seol Chan disambut ibunya saat tiba di rumah. Dirumahnya ada teman-teman dari ibunya yang sibuk mempersiapkan sumbangan dari yayasannya untuk panti asuhan.
Mendengarnya,Seol Chan terlihat sedih. Ia bilang kalau ia tak makan bersama ibunya karena ia akan latihan.lalu ia pamit masuk ke dalam kamarnya.
Seol Chan mendapat pesan dari Se Yi. Tidak ada ruang latihan . kita benar-benar tak bisa memakai ruang latihanmu?
Ibu Seol Chan mengetuk pintu kamarnya. Ibunya meminta Seol Chan untuk makan dulu sebelum berangkat latihan.
Seol Chan menolaknya karena ia takkan bisa latihan dance dengan perut terisi.
Seol Chan dengan ragu-ragu meminta ijin pada ibunya untuk membawa teman-temannya latihan di rumah. Karena mereka memerlukan piano untuk latihan.
Ibunya terkejut.
Seol Cha meminta maaf saat melihat reaksi ibunya.
Ibunya mengatakan kalau tidak apa-apa. Ibunya hanya sedikit terkejut karena sebelumnya Seol Chan tak pernah membawa temannya ke rumah.
“bukan begitu. Aku tidak bisa membuat ibu khawatir karena itu”
“khawatir?” kata ibunya terlihat sedih
“bukan begitu maksudku” kata Seol Chan tersadar kalau perkataannya membuat ibunya sedih
(apa yang terjadi antara Seol Chan dan ibunya? Masih misteri. Jadi susah untuk menunjukkan hubungan antara Seol Chan dan ibunya)
Seol Chan menyesal dengan perkataannya yang membuat ibunya sedih.
Seol Chan masih melamun di dalam mobilnya. manager Hong hanya memperhatikannya saja tanpa bertanya apapun.
“kenapa? Jung seon Woo bertepuk sebelah tangan…bahkan kau memikirkannya sangat memalukan kan? Kau tak perlu mengkhawatirkan itu” kata Seol Chan yang berhasil
memasukkan bolanya.
“kau tak perlu mengkhawatirkanku” kata Seon woo saat ada di hadapan Seol Chan untuk merebut bola
“aku tak mengkhawatirkanmu. Aku hanya membicarakan teman sebangkuku yang polos. Kau adalah lambang pengkhianatan” jawab Seol Chan
Seon wooo berhasil merebut bola dari tangan Seol Chan tapi ia tak sengaja membuat Sel Chan terjatuh.
Suara pluit terdengar.tanda ada pelanggaran.
“bocah ini” teriak seol Chan kesal
“ada apa? Seon Woo melakukan pelanggaran?” kata Eun Ha tak percaya
Guru Choi membunyikan pluitnya tanda pertandingan usai.
Guru Choi memanggil Seol Chan dkk
Eun ha bertanya pada Guru Choi,apakah ia menemukan tempat latihan?
Guru Choi menjawab kalau ia akan segera menemukannya.
“dia pasti takkan menemukannya” gumam eun Ha
“apa kita benar-benar tidak bisa menggunakan ruangan latihanmu?” tanya Se Yi pada Seol Chan
“dia bilang tidak bisa” jawab Eun Ha
Se Yi bilang kalau begitu berlatih di dalam kelas.
Eun Ha menjawab itu tak bisa karena itu akan langsung ada di peringkat 1 di pencarian internet .
Do Nam kesal dan memilih meninggalkan lainnya.
Eun Ha menolak dan mengatakan pasti ada yang melihat seperti ada di kelas.
Kyu Dong memberi saran untuk berlatih di tempat Adam karena disana ada piano juga.
Se Yi meminta ijin untuk meminjam ruangan di rumah Adam. Hanya beberapa hari saja.
Adam mengatakan kalau piano itu pasti suaranya Fals karena lama ia tak menggunakannya.
Seol Chan juga mengucapkan terima kasih.
“tentang barang lain….”
“kami takkan menyentuhnya. Kami takkan berkeliaran dan mengutak-atik barangmu. Kami hanya perlu mengunci pintu depan dan meninggalkan kuncinya di depan pintu?” kata seol Chan hafal dengan peraturan dari Adam
Adam hanya memandangi Seol Chan tanpa mengatakan apapun ia pergi.
Kyu Dong memberi selembaran judul lagu yang ia suka pada Seol Chan saat Seol Chan menanyakan mereka pilih lagu yang disukai.
Ponsel Se Yi berbunyi dan ia membaca pesan. Dan pesannya itu ia tunjukkan pada Seol Chan. ternyata Adam mengirimi pesan pada Se Yi untuk tidak membuat berantakan barang-barangnya.
“kau memberikan nomer ponselmu juga?” tanya Seol Chan
Seon Woo sedang berjalan menuju tempat lesnya tak sengaja ada seseorang menjatuhkan sebuah peralatan pertunjukkan. Seon woo membantunya.dan ternyata itu adalah kertas yang bertuliskan not lagu.
Seon Woo hanya tersenyum dan ia melihat peralatan yang dibawa pria itu.ada sebuah kotak yang membuat Seon woo penasaran.
Lalu pria itu menaruh kotak itu di depan alat musiknya dan ia memainkan alat musiknya dan menyanyikan sebuah lagu “You Rise Me Up” dari Josh Groban
Sumpah~~ ini cowok ,senyumnya manis banget.
Lalu ia menghentikan langkahnya dan menelepon seseorang.
Seon Wwoo menelepon Se Yi dan mengajaknya keluar karena ia ingin bolos les. Se Yi meminta Seon woo datang ke rumah Adam jika ingin bolos les.
“Hey,kenapa kau ingin mengundang Seon woo kemari” kata Seol Chan tahu Se Yi sedang menelepon Seon Woo. “jangan kemari “ teriak Seol chan
Seol Chan mengatakan kalau seon woo bukan orang seperti itu,ia takkan datang jika ada seseorang yang memintanya.
“apanya yang bagus? Semua mati” ujar Seol Chan kesal
“akhirnya kau belajar menyetem piano? Tapi…kunci G dan B agak fals”komentar Seon Woo saat Seol Chan mencoba piano itu\
“apa yang kau tahu? Apa kau tahu keyboard?”
Seon Woo mengatakan kalau ia lebih paham tentang piano lebih cepat walau ia berpindah ke cello di tengah jalan.
Na Na menatap Seon Woo
“kami les music bersama” jawab Seon Woo
Seol Chan menyangkalnya
Seon woo bilang kalau ia tak punya bakat jadi ia berhenti. Tapi Seol Chan berbakat jadi ia terus belajar piano.
Seon Woo mengajak Seol Chan untuk bermain piano bersama.
“seperti dulu?” kata Seon woo
“apa yang kau bicarakan? Apa dulu kita pernah melakukan sesuatu bersama?” kata Seol Chan tak mengakuinya
Seon woo mengatakan mungkin saja Seol Chan lupa tapi kalau ia meski lupa,tangannya akan mengingatnya.
“siapa yang lupa?” kata Seol Chan lalu duduk disebelah seon Woo
“seol Chan mengubah lagu ini agar kami bisa bermain bersama” kata Seon woo
Eun Ha semakin terpesona pada Seol Chan
Eun Ha semakin terpesona pada Seol Chan
Mereka berduet bersama memainkan piano itu. membuat Se Yi,Eun Ha,Kyu Dong dan Na Na terkagum-kagum.
Eun Ha benar-benar heran karean Na Na bisa juga memberi respon.
“berisik” kata Na Na
Eun Ha dan se Yi tertawa mendengarnya.