Sinopsis Monstar Episode 7 ( part 1 )
Eun Ha meminta Seon Woo untuk menyanyikan sebuah lagu.
Seon Woo bernyanyi dan memandang Se Yi.
Semuanya bertepuk tangan kecuali Seol Chan dan Na Na. Seol Chan menatap kesal Seon woo.
Eun Ha mengatakan kalau Seon Woo sebaiknya jangan sembarangan menyanyikan lagu itu di depan perempuan. Pasti mereka akan langsung jatuh cinta pada Seon Woo.
“bukankah begitu?” tanyanya pada Se Yi
Se Yi mengiyakan
“ayo kita berlatih sekarang” kata Seon Woo
Semuanya heran melihat respon Na Na.
“apa kau tahu lagu ‘Human Love’” tanya Na Na
“Ya” jawab Seon Woo
“Nyanyikan lagu itu” pinta Na Na “Kau Tak mau?”
“tidak. Tapi itu lagu duet” jawab Seon Woo
Eun Ha meminta Seon Woo dan Se Yi saja yang menyanyikan lagu itu.
“jangan” tolak Na Na
Semuanya menatap heran Kim Na Na.
Do Nam memanggilnya “ Yoon Seol Chan”
“lanjutkan saja latihanmu” kata Seol Chan
Seon Woo memperhatikan Se Yi yang sedang menatap kepergian Seol Chan dengan sedih.
Manager Hong mendapat telepon dari Direktur Ko. Direktur Ko mengatakan akan mengeluarkan artikel tentang Yoon Seol Chan. Manager Hong bertanya,apa kita tidak memberitahu Seol Chan dahulu tentang artikel ini?
Manager Hong hanya pasrah dan menuruti kemauan Direktur Ko.
Seol Chan tiba-tiba masuk ke dalam mobil dan meminta managernya menjalankan mobilnya.
“kenapa kau selesai begitu cepat? Aku menyiapkan ini untukmu” kata Managernya sambil menunjuk bingkisan
Seol Chan memegangi kepalanya dan ia terlihat kesal dan kesakitan. Manager Hong hanya menatapnya heran.
Ternyata Yoon Seol Chan.
Seol Chan bingung dan tergagap-gagap saat ia akan mengatakan sesuatu.
“apa?” tanya Se Yi tak mengerti
“apa kau menyukainya?” tanya Seol Chan
“apa?” Se Yi tak mengerti yang dimaksud Seol Chan
Seol Chan menahan kesalnya dan berlari sekencang-kencangnya meninggalkan Se Yi yang sedang kebingungan dengan tingkah Seol Chan.
“ada apa dengannya?”
Seol Chan berteriak menahan rasa kesalnya. Manager Hong bingung dengan tingkah Seol Chan.
“kenapa? Ada apa denganmu?” tanya manager Hong
Seol Chan seperti menahan rasa tangis,marah dan kesalnya.
Seol Chan meminta manager Hong untuk memukulnya. Pukul aku!
Manager Hong langsung memukulnya .
Seol Chan kesakitan dan memegangi hidungnya yang kena pukul.Seol Chan menangis
“kenapa kau memukulku?” tanya Seol Chan sambil menangis
Manager Hong semakin bingung
“karena aku kena pukul.air mataku jadi mengalir. Seorang idola menangis! Menangis!”
(alasan Seol Chan agar ia bisa menangis,hehehe)
Na Na berjalan melewati rumah Seon Woo. Ia menatap rumah Seon Woo. Ia berbalik dan lalu berjalan lagi sambil melempar sebuah kepingan CD lagu ke dalam rumah Seon Woo.
Paginya,Seon Woo menemukan kepingan Cd lagu itu. ia bingung kenapa ada kepingan Cd di halaman rumahnya.
Saat berangkat sekolah ia berpapasan dengan Na Na. tiba-tiba ia melihat sesuatu yang jatuh dari saku Na Na saat Na Na mengambil ponselnya.
Seon Woo meminta sopirnya menepi. Seon woo keluar dan mengambil kertas itu. Na Na masih asyik jalan dengan mendengarkan lagu lewat ear phone.
Seon Woo berusaha mengejarnya tapi ia tak memanggil Na Na. ia hanya menatap Na Na.dan lalu mengikutinya.
Di kelas,Seon Woo berdiri di dekat jendela. Ia melihat Na Na baru saja tiba di sekolah.
Seol Chan yang baru saja tiba di kelas melihat Seon Woo berdiri di dekat jendela. Lalu ia duduk di bangkunya dan mengirimkan pesan pada Seon Woo.
Seon Woo menerima pesan dari seol Chan yang memintanya keluar kelas untuk bicara.
Seol Chan mengatakan kalau ia tidak bisa tidur karena Seon Woo.
“karena kau begitu menggelikan.sejak kapan kau seperti itu?”
Seol Chan juga mengatakan kalau Seon Woo memberikan syok yang begitu besar pada pikirannya yang seorang seniman.apa kau tahu pikiran seorang seniman lebih berharga?
“apakah yang kulakukan lebih menggelikan daripada yang kau lakukan?” tanya Seon Woo
“apa?” tanya Seol Chan tak mengerti
Seon Woo tak ingin mengatakannya dan ia pergi. Membuat Seol Chan kebingungan.
Kyu Dong melihat Do Nam yang jalan di depannya. Ia ingat kata-kata Adam pada dirinya.
Kyu Dong memanggil Do Nam.dan mengajak Do Nam untuk bicara.
Do Nam menolaknya dan risih dengan ajakan Kyu Dong.
“Cha Do Nam!” Kyu Dong memberanikan memanggil Do Nam dengan suara keras.
Do Nam marah dan mendekati Kyu Dong,ia hendak memukul Kyu Dong tapi tak ia lakukan.
“terima kasih karena bersedia bernyanyi denganku. Aku ingin mengatakan kalimat itu”
Do Nam marah dan mencengkeram baju Kyu Dong.”sepertinya kau benar-benar ingin dihajar”
Kyu Dong bilang pukul saja jika Do Nam ingin memukulnya.Kyu Dong juga mengatakan kalau ia tak diberi kesempatan untuk bicara.
Do Nam melepaskan cengkraman baju Kyu Dong.”lebih baik kau kabur sekarang”
“aku tak mau” jawab Kyu Dong
Jae Rok meledek Do Nam seperti sedang berpacaran dengan Kyu dong.selain saling menyukai,kalian juga sedang dalam pertengkaran seperti pasangan kekasih.
Seol Chan masih bingung dengan apa yang ia lakukan sampai Seon Woo mengatan kelakuanku lebih menggelikan daripada kelakuannya.
“dia tidak mungkin melihat itu kan? Memalukan sekali” gumam Seol Chan panic
Seol Chan meyakinkan dirinya bahwa Seon Woo tak melihat kejadian itu. jika dia melihatnya,dia tak mungkin diam saja.
“tidak,,tunggu dulu…dia bersikap baik karena dia melihatnya tapi berpura-pura tak melihatnya?”
Jae Rok bertanya apa yang sebenarnya yang kalian lakukan dengan bergabung dengan orang-orang seperti se Yi dan Na Na.
Jae Rok juga memanggil Seol Chan yang berjalan melewati mereka.
Jae Rok menanyakan apakah latihan Seol Chan berjalan lancar dengan anak-anak seperti itu> seharusnya berjalan lancar.
Jae Rok menjawab kalau mereka tidak berlatih. Mereka hanya melakukan apa yang mereka lakukan. Itu yang disebut bakat sejati.
Seol Chan meledek Jae Rok dengan mengatakan kalau mereka hanya memegang alat music dengan harga jutaan,dan membayar les yang mahal.pamer karena membuang-buang uang.
Apa hanya itu yang kau lakukan?
Jae Rok kesal dan menjawab kalau ia memang punya uang sebanyak itu.apa kau punya uang sebanyak itu?
“kau bertanya,kenapa kami tidak memiliki uang sebanyak itu? kami memakai suara
kami.apa kau tahu suara manusia adalah alat music adalah alat music terbaik.kau tak bisa mengeluarkan uang untuk memilikinya”
“apa?” jae Rok semakin kesal
“kalian tidak memiliki suara itu.ketua pintarmu seharusnya mengetahui itu,bukan?”
“maksudmu tanpa uang ,kalian bisa berhasil dengan suara kalian?” tanya Joon Hee
Joon He mengatakan kalau ia tak menyadarinya.
Wakepsek mendapat telepon dari ibu Joon He. Wakepsek membantah kalau di sekolahnya hanya mengajar seorang idola saja. Wakepsek memutuskan teleponnya dan meminta Guru Dok mencari berita mengenai Seol Chan di internet.
Guru Dok mengatakan kalau ia menemukan artikel tentang judul ‘Men In Black,Yoon Seol Chan terpilih untuk mewakili sekolahnya sebagai pembukaan konser amal’.
Wakepsek menyangkal berita itu.
Guru Choi juga mengatakan kalau hal itu bukankah baik.Wakepsek mengatakan berarti itu sama saja dengan meminta tim Seol chan tampil di konser amal. Orang tua Joon He sudah protes mengenai hal ini.
Guru Choi juga menjelaskan kalau nanti para guru akan menilai mereka dengan adil.
Wakepsek tetap tidak menerimanya,ia benar-benar kesal dengan berita itu.
Joon Hee meminta Seol Chan dkk (tanpa Seon Woo) datang ke ruang music. Mereka ingin menunjukkan sesuatu pada Seol Chan dkk.
Seol Chan menguap mendengar permainan Hyo Rin. Ia Nampak bosan dan saat akan berbalik pergi,ia kaget saat mendengar Hyo Rin bernyanyi.
Hyo Rin menyanyikan lagu ‘ Ju Soo Mi- If I leave’
Suara Hyo Rin benar-benar memukau Seol Chan dkk.mereka benar-benar tak percaya,Hyo Rin bisa menyanyikan lagu dengan suara yang indah.
Lalu Joon hee mengirinya dengan memainkan piano.
Seol Chan hanya diam. Hyo Rin tersenyum sinis.
Guru Dok tiba-tiba datang dan memberitahu jika Wakepsek akan menilai pertandingan antara Seol Chan dkk dan Joon Hee dkk.
Seol Chan terlihat putus asa.
Seon Woo menjawab kalau All For One tidak pernah memakai suaranya untuk bernyanyi.
Se Yi membela Seon Woo dan mengatakan kalau Seol Chan lah yang harusnya minta maaf.
Karena Seol Chan lah yang memberitahu bahwa kita akan bernyanyi.
“apa yang kau bicarakan?” teriak Seol Chan
“kaulah yang membuat mereka sekarang ingin menantang mereka”
Eun Ha mencoba melerai pertengkaran Se Yi dan Seol Chan. “ini bukan saatnya bertengkar.apa yang harus kita lakukan?”
Kyu Dong mengatakan kalau All For One melakukan orchestra dan bernyanyi pasti hasilnya tak terbayangkan.
“kita tetap menggunakan suara kita yang kuat dan mengganti urutannya” Seol Chan menatap Se Yi
Se Yi membuka suaranya.
“lagi”
Seon woo membentak Seol Chan karena Se Yi merasa kesulitan dalam mengambil nada tinggi.
“bagaimana bisa aku membuka tenggorokanku?”
“bodoh! Keluarkan kekuatan dari tenggorokanmu !” teriak Seol Chan
“bagaimana aku bisa mengeluarkannya?”
Seol Chan semakin kesal.
“apa? Kau bahkan tak bisa melakukannya?”
Se Yi menjawab bahwa ia tak bisa.
Eun Ha meminta waktu untuk istrahat dan Kyu Dong juga mengiyakan.
Seol Chan kesal dan pergi keluar. Eun Ha meminta Se Yi untuk beristrahat dulu.Seon Woo menatap Se Yi yang sedang sedih karena kesulitan dalam mencapai nada tinggi. Lalu ia memandangi Na Na yang dari tadi hanya melamun.
Seon woo mendekati Se Yi dan bertanya,apa Se Yi baik-baik saja?
“tidak juga” jawab se Yi
Seon Woo melirik ke Na Na
Seon Woo meminta Se Yi untuk tidak melakukannya jika ia merasa kesulitan. Se Yi tak menjawab,ia memandangi Seol Chan yang sedang duduk di luar.
“kalau begitu,suara kita akan terdengar sama. Jika saja kita memiliki 1 suara kuat pasti sempurna” ujar Eun Ha
Do Nam heran kenapa Seol Chan seperti itu sepanjang hari?
Kyu Dong mendekati Seol Chan dan meminta Seol Chan untuk melakukan yang selama ini kita sudah lakukan.mereka tak perlu melakukan seperti All For One lakukan.
Kyu Dong merasa Seol Chan terlalu memaksakan untuk melakukan sesuatu yang tak ingin kau lakukan.
Kyu Dong juga bilang kalau Seol Chan sengaja menyusahkan Se Yi.bukan itu yang sebenarnya Seol Chan inginkan.
Seol Chan diam dan berpikir keras.lalu ia melihat Se Yi tersenyum di dekat Seon woo.
Itu yang membuat Seol Chan semakin dan bergegas masuk dan meminta Se Yi untuk latihan lagi.
“Min Se Yi,coba lagi”
Se Yi membuka suaranya dan ia gagal.
Seol Chan tambah kesal. “lebih keras”
Se Yi membuka suaranya dan Seol Chan memintanya lebih keras lagi.Seol Chan tak bisa menahan kesalnya dan membentak Se Yi. Bodoh!
“aku Tak bisa” kata Se Yi
Se Yi menangis dan berkata,aku tak bisa melakukannya,Bodoh!
Ia kesal dan berlari keluar. Seol Chan mengejarnya
Seon Woo juga Nampak kesal dengan Seol Chan lalu ia melirik Na Na lagi.
“lepaskan!” kata Se Yi
Seol chan semakin kencang memegang tangan Se Yi.
Se Yi meronta-ronta dan meminta Seol Chan melepaskan tangannya. Ia menahan air matanya
“lepaskan! Bodoh!”
Seol Chan menyesal apa yang ia lakukan,wajahnya terlihat ia merasa bersalah. Ia juga tak bisa menahan rasa kesalnya.
“lepaskan! Aku tak ingin melihatmu” Se Yi semakin bingung karena Seol Chan semakin erat memegang tangannya
“kenapa kau seperti ini padaku? Kenapa kau terus melakukannya itu padaku? Kesalahan apa yang telah ku lakukan padamu? Hari itu…hari itu juga ..kenapa kau melakukan ini padaku? Lepaskan!” ujar Se Yi
Seol Chan hanya diam dan menatapnya sedih
Se Yi berlari setelah tangannya dilepaskan oleh seol Chan.
Seon Woo mengatakan kalau ia membutuhkan bantuan Na Na.
“kenapa aku harus membantumu? Kenapa aku harus membantu Min Se Yi?” tanya Na Na
Seon Woo menjawab kalau bukan membantu Min Se Yi. Tapi membantu tim kita.pada akhirnya kita adalah satu tim.
“maaf,tapi aku tak bisa membantumu?”
Seon Woo menyanyikan lagu ‘human love’ yang pernah diminta Na Na.
Seon Woo berhenti dan meminta Na Na menyanyikan sisa lagunya karena menyanyikan lagu itu seorang diri akan sangat sulit.
Seon Woo memetik gitarnya lagi dan menanti Na Na untuk bernyanyi. Eun Ha,Kyu Dong dan Do Nam sudah pasrah,mereka sudah mengira kalau Na Na takkan melakukannya.
Seon Woo menatap Na Na dan tersenyum.
Ternyata Seon Woo melihat sendiri Na Na menyanyikan lagu itu saat ia mengikuti Na Na. saat itu Na Na menyanyikan lagu itu dengan penuh penghayatan.
Seon Woo mendekati Na Na dan mengembalikan sebuah kertas yang ia pungut saat melihat Na Na menjatuhkannya.
“ini jatuh di jalan” kata Seon Woo
Na Na hanya memandangi Seon Woo.
Se Yi dan adam duduk di taman. Se Yi mengusap airmatanya. Adam memberikannya sekotak susu.
“aku tak tahu kenapa seol Chan seperti itu.aku tak tahu kenapa dia terus menggangguku seperti ini. tapi, paman,aku pasti sudah gila. Aku tak ingin melihatnya tapi aku terus memikirkannya.aku marah,tapi aku memikirkannya. Aku membencinya tapi aku memikirkannya. Aku peduli padanya jadi aku memperdulikannya dan memperdulikannya lagi.dan akhir-akhir ini ada sesuatu yang Seol Chan lakukan yang sangat melukaiku.
Seharusnya aku sangat marah. Tapi,anehnya,aku merasa sakit dan sedih. Sebenarnya kenapa aku seperti ini”
“dulu,ada seseorang yang selalu menanyakan pertanyaan sepertimu. ‘kenapa aku seperti ini?’”
“lalu?” tanya Se Yi penasaran
“aku marah”
“kenapa?”
“karena orang itu sudah tahu dan mereka tetap bertanya.kau mungkin tahu jawabannya dan hanya bertanya”
“aku tahu?”tanya Se Yi tak mengerti
Seol Chan di dalam mobil hanya melamun. Manager Hong bertanya apa yang seol Chan lakukan setelah meninggalkan tasnya?
Seol Chan tak menjawab,ia terlihat tak bergairah.
Kata-kata Se Yi terngiang. Kenapa kau seperti ini? kenapa kau terus melakukan ini padaku? Kesalahan apa yang kulakukan padamu? Hari itu…hari itu juga ..kenapa kau melakukan ini padaku?.
Lalu ia mengambil sebuah bingkisan dan membukanya. Ternyata isinya adalah bingkai foto. Bukan foto yang dipajang melainkan kertas yang di gambar oleh Se Yi.
Saat Se Yi berangkat sekolah,di depannya ada Seol Chan yang juga sedang berjalan menuju sekolah. Ia memanggil Se Yi dan mendekatinya.
Secara reflex Se Yi mundur saat Seol Chan berusaha mendekatinya.
“ada apa? Peraturan macam apa ini?” tanya Seol Chan
Se Yi terus memandangi Seol Chan.dan membuat Seol Chan mendekatkan wajahnya ke Se Yi.
Seol Chan menjetikkan jarinya dan Se Yi juga tak berkedip memandangi Seol Chan.
“jangan marah terus. Aku minta maaf soal kemarin” ujar Seol Chan
Seol Chan mengatakan kalau dirinya sedikit gila karena ambisinya sangat ingin menang.
Lalu Seol Chan tersenyum.
“ini tasmu. Seorang pelajar tak boleh kehilangan tasnya” kata Seon Woo sambil melemparkan tas milik Seol Chan
“kenapa kau yang membawanya?”
Seon Woo menjawab seharusnya ia mengirim tas milik Seol Chan melalui kurir.
Ayo pergi! Se Yi. Seon Woo menarik tangan Se Yi.
“Hey! Lepaskan tangan partnerku! Dia adalah Partnerku” teriak Seol Chan saat melihat Seon Woo menggandeng tangan Se Yi.
Saat pelajaran matematika berlangsung. Se Yi bingung melihat isi buku yang berisi angka-angka. Dan Seol Chan juga terlihat sibuk. Yup,ia sibuk menggambar di buku pelajarannya.
Guru matematika bertanya pada para murid. Apa kalian mengantuk?
Para murid mengiyakan.
“agar tidak mengantuk. Bagaimana kalau kita bernyanyi?” tanya Guru itu
Para murid menolaknya. Mereka seperti sibuk mengambil sebuah catatan.
Seol Chan bertanya pada teman yang duduk di depannya. Ada apa?
Temannya menjawab kalau saatnya untuk formula matematika.
“apa itu?” tanya Seol Chan tak mengerti
Temannya menjelaskan kalau mereka melakukan reli formula matematika terus menerus.
Se Yi dan Seol Chan saling berpandangan tak mengerti.
Dan guru matematika menunjuk murid yang akan melakukan reli formula metamatika. Dan ternyata Se Yi dan Seol Chan dapat bagian.
“reli pelajaran matematika yang kalian cintai. Mulai!” Guru Matematika menyalakan music di ponselnya.
Yeah,ini formula matematika. Ayo kita mulai
Seol Chan heran melihat teman-temannya menghafal rumus matematika dengan gaya repper.
X=(a+b)/x,yeaahhh
Seol Chan dan Se Yi melihat dengan tatapan bingung.
Gilirannya Se Yi. Se Yi hanya menatap guru matematika itu. Seol Chan bingung melihat reaksi Se Yi.
Guru matematika itu mengulangnya lagi. Saat gilirannya Seol Chan,ia lagi-lagi bergoyang. Semuanya tertawa.
Dan lagi-lagi Se Yi hanya menatap guru matematika itu.
Ini dia videonya
Dan guru matematika itu meminta Se Yi dan Seol Chan menghafalnya dan menyanyikannya kembali di ruang guru saat pulang sekolah.kalau mereka tak bisa melakukannya,mereka jangan berharap untuk pulang.
Se Yi merasa kesulitan menghafal rumus matematika itu.
“matematika? Ini bukan matematika. Ini ritme,ritme.” Ujar Seol Chan menggerak-gerakkan tubuhnya
“ritme bukan masalahnya. Masalahnya adalah menghafal” jawab Se Yi
Seol Chan bertanya,apa Se Yi tak belajar matematika di Selandia Baru? Apa Se Yi hanya menghitung domba?
Raut wajah Se Yi berubah cemberut.
“apa kau melihat ekspresimu tadi?” ledek seol Chan
Seperti saat aku mencium…
Se Yi langsung menunduk malu.Seol Chan juga kaget dengan reaksi Se Yi lalu ia berkata,ini bukan saatnya Se Yi melihatnya seperti itu.
Ia juga meminta Se Yi untuk menghafal bersama-sama.
“An=a1+(n-1)d” kata Seol Chan memberi contoh
“An=a1+(n-1)d” Se Yi mengulangnya dan dibimbing Seol Chan
(tumben melihat Seol Chan lebih pintar dari Se Yi.hehe)
“gunakan tempo. X=2a+b,yeahh”
“X=2a+b,yeahh”
Se Yi mengulang yang di ajari Seol Chan. Se Yi sepertinya tidak konsentrasi berada di dekat Seol Chan. ia terus-terus melirik Seol Chan.
Di ruang guru,mereka berdua menyanyikan formula matematika. Disaksikan oleh para guru lainnya.
Seol Chan terlihat santai menghafal formula itu di depan guru. Beda dengan Se Yi,ia terlihat ketakutan. Tapi mereka bisa menghafal formula itu.
Guru Dok melihat Se Yi dengan rasa malu.
Se Yi mengatakan mungkin akan ada berita tersebar tentang Seol Chan. Seol Chan menjawab kalau ia tak perlu khawatir.
“Hey,Kenapa hari ini kau melamun terus?” tanya Seol Chan
“apa?”
Seol Chan mengatakan apa sekarang akhirnya Se Yi bisa melihat pesona bintang yang ada pada dirinya?
Se Yi tak menjawabnya (pastinya iya). Dan Se Yi mengatakan kalau ia tak bisa melakukan vocal seperti yang Seol Chan inginkan.
Seol Chan menjawab kalau Se Yi tak perlu melakukannya,karena ia kemarin agak gila.
Jadi,mereka akan lakukan seperti yang sebelumnya mereka telah lakukan.
“Vokal kuat…kita tidak memerlukannya” kata Seol Chan
Mereka lalu melirik Na Na.
Se Yi dan Seol Chan juga melirik ke arah Na Na.