Sinopsis Modern Farmer episode 1 part 1

Remember, life is better to burn out than fade away -  Kurt Cobain


3 anak muda, berpakaian dan berdandan ala rocker tengah berlari di sebuah terowongan sambil berteriak-teriak gembira dan mendorong sebuah gerobak. Gerobak itu berisi seorang anak muda lain yang saat itu tengah mabuk berat.


Keempat anak muda ini adalah anggota sebuah band rock bernama EXO kependekan dari Excellent Souls.

Kang Hyuk... (Park Min Woo)

Yoo Han Chul... (Lee Shi Un)

Han Ki Jun... (Kwak Dong Yun)

Dan yang tengah mabuk berat adalah Lee Min Ki (Lee Hong Ki).

Saat mereka tengah melewati terotoar, Kang Hyuk mendapat telepon dari manager mereka yang meneriakinya untuk cepat datang ke panggung dan memarahinya karena mereka telah mencuri makanan. Hyuk langsung balas berteriak meyakinkan sang manager kalau mereka akan segera sampai.


Mereka berhenti sebentar karena Ki Joon terjatuh kelelahan tapi Hyuk langsung menyuruh Han Chul untuk tancap gas. Tancap gas yang Hyuk maksud adalah menyemangati Ki Joon dan Hyuk pun langsung berteriak-teriak ala rocker untuk menyemangati Ki Joon.

Mereka akhirnya kembali melanjutkan pelarian mereka dengan teriakan penuh semangat melewati jalanan khusus pejalan kaki, menabrak berbagai barang dan orang-orang yang menghalangi jalan mereka. Sampai secara tak sengaja gerobak yang mereka dorong melewati sebuah tanjakan.

Gerobak itu melayang ke udara, membuat Min Ki dan alkohol yang dibawanya ikut melayang dalam gerakan slow motion. Min Ki yang mabuk malah terlihat bahagia menikmati dirinya melayang di udara, tidak sadar kalau mulut teman-temannya tengah menganga lebar mencemaskannya.

Gerobak itu dan Min Ki didalamnya akhirnya mendarat di tanah dengan sangat keras. Untungnya Min Ki baik-baik saja, malah jatuhnya gerobak itu sukses membuatnya terbangun dari mabuknya. Teman-temannya Min Ki bahagia melihat Min Ki sudah sadar bahkan saat Min Ki berpose, mereka langsung memujinya keren.

Sayang kegembiraan mereka tidak tahan lama karena seorang pria berotot besar tiba-tiba muncul dan marah-marah pada mereka karena gara-gara ulah mereka, pacarnya si pria berotot besar terjatuh dan kesakitan. Tepat pada saat itu, Min Ki pingsan lagi di gerobak. Maka mereka bertiga pun langsung melarikan diri dari si pria berotot besar sambil mendorong gerobak.

Di tempat konser, para penonton mulai protes karena EXO masih belum muncul juga. Para fangirls mulai punya pikiran yang tidak baik, jangan-jangan oppa mereka mengalami kecelakaan di jalan. Mereka langsung berpegangan tangan mendoakan keselamatan oppa mereka.

Tepat saat itu juga, lampu panggung tiba-tiba mati. anggota EXO memapah Min Ki yang masih mabuk berat ke atas panggung. Tapi saat lampu menyalah menyorot mereka, Min Ki akhirnya membuka matanya dan melihat para penontonnya.

Para penontonnya membuat Min Ki tersenyum senang dan dia langsung menyiram sebotol air ke wajahnya untuk menghilangkan mabuknya.

EXO pun mulai perform dengan sangat memukau dan para penonton berteriak-teriak mengagumi penampilan mereka.

"Saat itu... aku tak punya rasa takut. Aku percaya aku bisa mencapai apapun yang aku inginkan. Jika harapanku benar, walaupun bukan superstar tapi kami bisa menjadi band yang hebat" kata hati Min Ki

Dengan harapan itu, Min Ki langsung melempar tubuhnya ke penonton.

7 tahun kemudian...

Min Ki tengah menyanyi di atas panggung dengan penuh penghayatan. Saat dia membuka mata, dia langsung mendesah kecewa melihat kursi penonton hampir kosong dan sedikit penontonnya adalah para tetua yang menonton penampilannya dengan bingung dan anak-anak kecil yang asyik bermain-main sendiri. Terlihat Min Ki di panggung menyanyi seorang diri tanpa teman-teman band-nya.

"Akan tetapi sekarang aku adalah... pecundang yang hebat" kata hati Min Ki

MC acara dengan penuh semangat meminta para penonton bertepuk tangan untuk Min Ki tapi tidak ada satu pun yang peduli. Dan seperti itulah acara pun berakhir tanpa kemeriahan sama sekali. Angin berhembus menerbangkan secarik poster yang memberitahu kita bahwa acara dimana Min Ki tampil ini adalah acara festival cabe Chungyang.

Poster itu diinjak oleh seorang siswi SMA yang terlihat sangar. Siswi SMA itu menggerutu pada kedua temannya karena mereka datang dengan harapan melihat oppa-oppa boyband EXO tapi ternyata yang dia lihat malah pria pecundang yang meniru baoyband EXO.

Min Ki yang awalnya berniat pergi dan mengacuhkan mereka, langsung tersinggung mendengar ketiga siswi itu menuduhnya meniru boyband EXO.

Dia pun langsung kembali untuk memberitahu mereka tentang sejarah EXO, bahwa 7 tahun yang lalu ada sebuah band yang sangat terkenal di Hongdae bernama EXO yang merupakan kependekan dari Excellent Souls dan dialah pendiri dari band hebat itu. Karena itulah, yang meniru itu bukan mereka tapi boyband EXO lah yang telah meniru mereka. Saat ketiga siswi itu sama sekali tidak mempercayainya, Min Ki langsung menghina ketiga siswi itu.

Tersinggung dengan hinaan Min Ki, salah satu siswi langsung melempari Min Ki dengan sandal. Min Ki pun langsung marah dan menampar siswi itu dengan sandalnya. Perkelahian pun akhirnya terjadi, Min Ki seorang diri tidak berdaya menghadapi ketiga siswi yang mengeroyoknya dengan gerakan slow motion ala matrix.

Dalam perjalanan pulang, Min Ki berteriak kesakitan karena ketiga siswi itu mencakar pipinya sampai berdarah. Tapi yang membuat Min Ki semakin kesal adalah karena ternyata pihak panitia acara membayar penampilannya bukan dengan uang tapi dengan sekantong besar cabe hijau. hahahaha....

Min Ki semakin kesal saat cabe-cabe itu tumpah ke mobilnya. Saat Min Ki hendak memasukkan kembali cabe-cabe itu ke kantong, dia hampir menabrak sebuah mobil lain yang datang dari arah berlawanan. Min Ki cepat-cepat banting setir dan mobilnya menabrak sebuah gundukan tanah.

"Hidup macam apa ini?" setetes air mata mengalir mengiringi keluhan Min Ki. Di kaca spion, terlihat foto Min Ki bersama teman-teman bandnya dulu.

Han Chul ternyata sudah berhenti nge-band dan sekarang dia menjadi pegawai magang di sebuah kantor. Dia terlihat sangat sibuk mengerjakan 3 pekerjaan sekaligus: memfotokopi sebuah dokumen, membuat kopi  dan menelepon salah satu atasannya mengingatkan sang atasan untuk check-up.


Sayangnya pekerjaannya tidak mudah mesin fotokopinya tiba-tiba bermasalah dan tiba-tiba saja dia merasa perutnya kesakitan. Han Chul minum obat tapi dia baru ingat kalau dia tidak punya air putih. Ada secangkir kopi, Han Chul pun langsung meminum obatnya dengan kopi.

Tapi belum sampai menelannya, tiba-tiba ketua tim datang. Han Chul pun langsung cepat-cepat memuntahkan kopinya bersama obatnya kembali ke cangkir (arrrrggghhh jorok!).

Ketua tim datang untuk mengambil kopi yang tadinya diminum Han Chul. Han Chul ingin menghentikan ketua tim supaya tidak meminum kopi itu tapi langsung meminumnya.

Saat ketua tim meminum kopinya, dia mengunyah sesuatu yang keras (pastinya obatnya Han Chul) tapi ketua Tim malah mengira kalau yang dikunyahnya itu adalah krim yang mengeras dan Han Chul pun langsung manggut-manggut mengiyakannya.

Ketua tim lalu memerintahkan Han Chul untuk segera menyelesaikan proyek check-up para pegawai minggu ini juga. Dia juga menyuruh Han Chul untuk ikut serta menghibur salah seorang rekan kerja mereka. Han Chul berusaha menolak karena tidak enak badan. Tapi saat ketua tim mulai mengancam Han Chul dengan cara halus, menyuruh Han Chul pulang dan istirahat selamanya. Han Chul pun akhirnya tidak punya pilihan selain menuruti kemauan ketua tim.

Malam harinya, Han Chul dengan sangat terpaksa memainkan gitar mengiringi ketua tim dan rekan kerja mereka bernyanyi dan menggila di room salon (tempat karaokean sekaligus prostitusi).

Ki Joon sedang kuliah tapi terlihat jelas kalau dia merasa kesulitan mengikuti kuliahnya, Ki Joon bahkan harus berjuang keras untuk tetap membuka matanya selama kuliah. Sang dosen lalu mengakhiri kelasnya dengan membagikan hasil tes. Ki Joon tampak sangat bersemangat melihat hasil tesnya.

Sayang, saat dia minum bir, terlihat hasil tesnya gagal dan nilainya hanya 34. Ki Joon, Han Chul dan Min Ki berkumpul bersama dan mengeluhkan hari sial mereka bersama-sama.

Ki Joon takut kalai dia gagal lagi dalam ujian, ayahnya pasti akan memaksanya bekerja di restoran Jokbal (kaki babi). Min Ki langsung mengomeli Ki Joon dan menyuruh Ki Joon untuk bersyukur karena dia punya sebuah restoran yang bisa dia warisi.

"Sampai kapan kalian akan hidup seperti ini? Apa kalian tidak merasa kalau sekarang ini saatnya untuk sadar?" tanya Han Chul sok bijak

Min Ki menatap Han Chul dan saat dia melihat penampilan Han Chul, dia langsung mengejek Han Cul karena dia tahu kalau Han Chul memainkan gitar di acara karaokean kantor. Han Chul berusaha membela diri bahwa apa yang dilakukannya hanya menyumbangkan bakatnya untuk pekerjaan karena hiburan juga bagian dari pekerjaan.

"Jadi, kau menyumbangkan bakatmu di room salon? Kau bilang kau tidak akan pernah menyentuh gitar?" ejek Min Ki "Kenapa kau tidak menyumbangkan bakatmu padaku saja?"

Min Ki tiba-tiba membujuk teman-temannya untuk kembali menjadi band lagi, setidaknya satu kali lagi untuk yang terakhir kalinya. Min Ki berkata bahwa dia sudah mengirim lagu demo ke semua agensi. 

Tapi Han Chul langsung menyela dan mengingatkan Min Ki bahwa usia mereka sudah 27 tahun, mereka bukan lagi remaja 17 tahun lagi. Ki Joon berpendapat sama dengan Han Chul, dia yakin bahwa tidak ada agensi manapun yang akan tertarik untuk membuatkan album untuk mereka karena agensi pasti lebih tertarik untuk mengeluarkan uang mereka dengan membuat boyband yang tampan.

Tapi apapun yang kedua temannya katakan sama sekali tidak menyurutkan harapan Min Ki, bahkan Min Ki bersikeras untuk menelurkan album dengan uang sendiri kalau tidak ada perusahaan agensi yang mau menerima mereka. Min Ki bahkan sangat yakin modal untuk membuat album pun tidak seberapa besar.

Ki Joon langsung mengeluh, memangnya mendapat uang itu mudah seperti dalam permainan game? Han Chul pun menasehati Min Ki untuk mencari pekerjaan saja agar dia mendapat uang untuk hidup dan sebaiknya Min Ki berhenti bermain musik.

Min Ki langsung marah mendengarnya, dia menyatakan dengan tegas bahwa dia tidak akan pernah menyerah. Dia bersumpah pada Han Cul bahwa suatu saat nanti dia pasti sukses dan mengadakan konser di Carnegie Hall di New York.

Ki Joon langsung tertawa mendengar sumpah Min Ki yang tidak masuk akal sementara Han Chul langsung mencekoki Min Ki dengan pop corn sambil bertanya-tanya kapan Min Ki akan dewasa?

Tiba-tiba perut Han Chul sakit lagi. Ki Joon yang cemas, langsung menyuruh Han Chul memeriksakan diri ke rumah sakit. Han Chul berkata bahwa dia sudah check-up di rumah sakit beberapa hari yang lalu. Dia lalu memberitahu kedua temannya bahwa saat di rumah sakit itu dia melihat Hyuk yang sekarang menjadi dokter magang.

Mendengar nama Hyuk, tiba-tiba Min Ki membanting gelas birnya dengan penuh kemarahan dan berteriak-teriak marah karena mereka membicarakan Hyuk yang telah membuat mereka jadi seperti sekarang ini. oooh... ada masalah apa diantara mereka dan Hyuk sampai mereka berhenti nge-band?
  

Ki Joon tiba-tiba menunjuk ke televisi dimana saat itu TV sedang menyiarkan penampilan panggung seorang penyanyi cantik, Yoo Na. Han Chul dan Ki Joon mengagumi Yoon Na yang menurut mereka sampai sekarang masih saja cantik. Hanya Min Ki tampak tertegun melihat Yoo Na.

Melihat reaksi Min Ki, Han Chul curiga jangan-jangan Min Ki masih belum bisa melupakan Yoon Na (mereka pernah pacaran kah?). Han Chul langsung menasehati Min Ki untuk sadar diri karena Yoo Na sekarang adalah wanita yang sudah jauh dari jangkauan mereka.

Min Ki langsung beranjak pergi dengan membawa gitarnya dan mengacuhkan omelan Han Chul. Melihat Min Ki pergi seperti itu, Ki Joon langsung mengomeli Han Chul karena kata-kata kasarnya telah menyakiti hati Min Ki. Han Chul langsung membela diri kalau dia melakukannya supaya Min Ki bisa melihat kenyataan.

Saat itu tiba-tiba Han Chul menyadari kalau Min Ki belum membayar bon makanan dan minumannya. Han Chul langsung berteriak pada Min Ki untuk membayar bon-nya tapi Min Ki malah mendesah lalu melarikan diri. Han Chul langsung marah-marah dan saat dia menatap meja, ternyata mejanya sudah kosong.

Saat Han Chul melihat Ki Joon juga melarikan diri, Han Chul langsung tertawa dan berteriak histeris karena sekarang dialah yang harus membayar semua makanan dan minuman mereka.


Min Ki berjalan dengan langkah lesu, dia berhenti di sebuah jembatan dan melihat wajah Yoo Na (Han Bo Reum) muncul di sebuah televisi besar di sebuah gedung. Min Ki mendesah lalu berjalan pulang.

Sesampainya didepan rumahnya, dia melihat banyak surat tagihan hutang tertempel di pintu rumahnya. Tidak hanya surat, Min Ki juga harus berhadapan dengan sekumpulan preman yang datang untuk menagih hutang.


Beberapa saat kemudian, Min Ki ditangkap, diikat, digantung dan dicelupkan ke sebuah tong berisi air.

Bos preman memperingatkan Min Ki bahwa dia benci benci dengan percakapan yang panjang karena itulah apapun yang ditanyakannya, Min Ki hanya boleh menjawab dengan 5 kata. Bos preman heran dengan Min Ki, entah Min Ki orang yang jenius atau bodoh. Biasanya orang kalau melarikan diri itu kabur ke luar pulau atau ke luar negeri, tapi Min Ki malah kabur ke rumah sebelah.

Min Ki langsung mengoceh panjang lebar mengatakan kalau dia pindah ke rumah sebelah bukan sengaja tapi karena dia punya hutang makanya dia terpaksa pindah ke rumah sebelah. Karena perkataan Min Ki lebih dari 5 kata, bos preman dengan tenangnya mengiyaratkan anak buahnya untuk mencelupkan Min Ki kembali.

Bos preman mengingatkan Min Ki lagi untuk bicara hanya dengan lima kata kalau susah, Min Ki bisa menghitungn kata-katanya pakai jari. Min Ki yang ketakutan langsung mengangguk mengerti. Bos preman bertanya kapan Min Ki akan membayar hutangnya. 

Min Ki pun mulai menghitung kata-kata-nya dengan jari "aku - harus - mencari - si - bajing**"

Walaupun cuma 5 kata tapi bos preman mengerti siapa bajing** yang dimaksud Min Ki, si bajing** itu adalah bos agensi yang dulu mengambil uangnya Min Ki lalu melarikan diri. Tapi bos preman tidak yakin kalau bos agensi itu masih memiliki uangnya lagipula kenapa juga dia harus menunggu Min Ki menangkap bos agensi itu.

Dalam kepanikannya, Min Ki pun cepat-cepat meminta bos preman untuk memberinya waktu 1 tahun untuk membayar hutangnya. Bos preman langsung kesal dengan permintaan Min Ki, dia lalu menyuruh anak buahnya untuk'mengoperasi' Min Ki.

Para preman langsung mencelupkan Min Ki ke air lagi mengacuhkan teriakan panik Min Ki yang berusaha meyakinkan mereka bahwa dia akan tanda tangan kontrak lagi dengan agensi yang lain.

Saat Min Ki tengah dicelupkan ke air, bos preman membuka tas gitarnya Min Ki. Bos preman tampak terkejut melihat gitar milik Min Ki. 



sumber : http://sutrimadiary.blogspot.com/2014/10/sinopsis-modern-farmer-episode-1-part-1