Sinopsis My Love From Another Star Episode 19 Part 2

Min Joon memperhatikan reaksi Song Yi ketika ia mengatakan mereka mendarat di planetnya. Song Yi terdiam selama beberapa waktu. Lalu dengan ragu-ragu, ia mulai melangkahkan kakinya. Menjejakkan kakinya di “planet” Min Joon.
“Tapi apa aku tidak apa-apa? Aku tidak melayang di udara atau semacamnya. Aku benar-benar tidak apa-apa,” kata Song Yi bersemangat. “Aku bisa bernafas, dan tidak melayang di udara. Aku baik-baik saja, Do Min Joon-sshi!”
shot0004 shot0008
Min Joon tersenyum melihat tingkah Song Yi. Ia bertanya apa Song Yi bodoh. Bagaimana bisa ini disebut planet lain? Apa Song Yi tahu seberapa jauh planetnya? Dengan raut wajah kecewa Song Yi duduk di sebelah Min Joon.
“Jadi bukan?”
“Tentu saja bukan. Dan lagi, bagaimana jika ini memang planet lain?”
“Apa lagi? Tentu saja hidup di sini. Selama aku bisa bernafas, aku bisa hidup di sini. Aku bisa beradaptasi dengan cepat. Dan aku yakin kecantikanku juga tidak kalah di planetmu. Aku akan populer juga di sana. Aku yakin aku bisa menjalani hidup di sana. Kalau begitu, ini di mana?” tanyanya melihat sekeliling.
shot0019 shot0023
Song Yi berteriak gembira ketika ia menyadari mereka berada di sebuah pulau kecil yang saat ini tidak dihuni orang lain. Sepertinya ini salah satu pulau di kepulauan Jeju dan memiliki beberapa bangunan, namun saat ini anggap saja memang tidak ada orang di sana ;p
“Hanya ada kami di sini???!!” teriaknya . “Tidak ada polisi dan wartawan! Tidak ada orang, tidak ada siapapun di sini! Aku Chun Song Yi! Cobalah menangkapku!”
shot0026 shot0033
Song Yi berteriak sekuat tenaga sementara Min Joon tersenyum di sisinya. Mereka merasakan kebebasan itu di tempat ini. Song Yi merangkul pundak Min Joon.
“Dia alien! Cobalah menangkapnya juga!” teriak Song Yi. Min Joon tertawa lebar.
“Kami di sini bersama! Kami akan hidup di sini bersama! Hanya kami berdua! Kami akan hidup dengan baik di sini!”
shot0037shot0040 
Mendengar kata-kata Song Yi, pelan-pelan tawa Min Joon memudar. Song Yi menyikutnya dan menyuruhnya berteriak seperti yang baru saja ia lakukan. Awalnya Min Joon ragu dan malu-malu. Tapi ia melakukannya.
“Kami berdua akan hidup dengan baik di sini!” teriaknya.
Lalu ia menggenggam tangan Song Yi. Tersenyum memandang lautan luas yang terbentang di hadapan mereka. Jauh dari hiruk pikuk dunia ini. Hanya mereka berdua.
shot0050 shot0052
Song Yi mengajak Min Joon berpotret bersama. Mereka berfoto menggunakan ponsel Min Joon. Lalu mereka berjalan-jalan di pulau itu. Song Yi melihat sebuah pohon yang aneh.
Min Joon berkata sebenarnya itu dua pohon yang berbeda, namun akarnya saling membelit di dalam tanah hingga mereka tumbuh terlihat seperti hanya satu pohon.
“Oooo…mereka species yang berbeda. Tapi mereka tetap bisa bersama. Aku iri,” kata Song Yi. “Mereka tinggal bersama hingga mereka mati.”
shot0057 shot0058
Min Joon sadar perkataan Song Yi juga ditujukan untuk hubungan mereka berdua. Song Yi mengajaknya berfoto lagi.
“Lagi?”
“Selain foto tidak ada lagi yang bisa menjadi kenangan.” Maka mereka pun kembali berpotret bersama.
shot0061 shot0062
Song Yi berkata saat ini pasti sedang kacau di Seoul. Ia berkata sama seperti waktu Min Joon dan waktu bumi yang berbeda, anggap saja waktu di pulau ini pun berbeda.
“Di sini, aku bukan orang yang paling dibenci. Kau bukan alien yang harus menutupi identitasmu. Semua itu tidak berarti. Jadi selama kita di sini, mari kita tidak pedulikan apa yang terjadi di luar sana.”
shot0064 shot0066
Min Joon mengangguk setuju. Ia berdiri menatap Song Yi.
“Do Min Joon-sshi…”
“Ya, Chun Song Yi.”
“Aku mencintaimu….”
Min Joon terpaku mendengar kata itu.
“Jika kau berkata kau akan hidup di planet ini, maka aku ingin tinggal di sini. Dan jika kau ingin pergi ke planet lain, aku ingin pergi bersamamu. Aku mencintaimu.” 
Song Yi menyentuh wajah Min Joon.
shot0067shot0071
“Aku takut suatu waktu kau akan menghilang. Tapi jika aku bisa menghentikan waktu agar kita bisa bersama selamanya, aku bersedia menjual jiwaku. Karena sangat berat bagiku memiliki perasaan seperti ini, aku pernah berharap aku tidak pernah berjumpa denganmu. Tapi jika aku bisa mengulang waktu kembali, aku akan bertemu denganmu lagi. Kita akan mempertengkarkan hal yang sama lagi. Kau akan jatuh cinta padaku lagi. Aku akan mencintaimu lagi.” Air mata membasahi wajah Song Yi.
Min Joon menghapus air mata Song Yi.
“Benar,” katanya singkat.
“Apa ini? Setelah semua yang kukatakan, hanya itu tanggapanmu?” ledek Song Yi. “Hanya itu? Ketika seorang gadis mengatakan semua kata-kata yang memalukan, setidaknya kau bisa memberiku jawaban yang baik.”
 shot0081 shot0082
Min Joon menjawabnya dengan ciuman.
Dan berakhir dengan Song Yi lagi-lagi memapah Min Joon yang sakit berat XD
shot0085 shot0090
Berita mengenai teleport Song Yi dan Do Min Joon menjadi peringkat teratas hal yang dicari di internet. CEO Ahn melihat berita itu dan berkata ia sudah merasa kalau Min Joon bukan orang biasa.
Beom mengatakan ada berita lain yang tertutupi oleh berita mereka. Yaiut berita pewaris S&C Lee Jae Kyung ditangkap karena membunuh Han Yoo Ra. Ia berkata Song Yi bisa kembali lagi.
Tapi CEO Ahn tidak nampak senang. Asistennya berkata orang –orang pasti sangat bersimpati pada Song Yi saat ini. Dan lagi saat ini Song Yi menjadi pusat perhatian. Orang-orang berpikir Song Yi masih bergabung dengan agensi mereka, jadi tawaran iklan mengalir deras. Mendengar tawaran iklan mengalir deras, sama saja dengan uang mengalir deras. CEO Ahn langsung tertarik.
shot0092 shot0094
“Song Yi noona memang berada di level berbeda meski dengan skandal-skandal yang menerpa. Kekasihnya memiliki kekuatan super. Benar-benar misterius,” kata Beom kagum.
“Kalau begitu di mana Song Yi kita? Ketika aku dengan ia tidak memiliki seorang staf pun di lokasi syuting, aku mengkhawatirkannya. Saat ia kembali, aku harus meneleponnya saat itu juga,” kata CEO Ahn.
 shot0105shot0098
Pengacara Jang melihat berita yang terus menerus menyiarkan menghilangnya Song Yi dan Min Joon di rumah sakit. Bahkan ada rekaman video yang memperlihatkan menghilangnya mereka berdua. Publik berspekulasi bahwa Min Joon bisa saja alien atau tukang sihir. Sementara ilmuwan berkta hal itu tidak mungkin dan sedang meneliti fenomena ini.
Pengacara Jang mematikan TV.
“Apa kau puas sekarang? Apa kau bahagia?” tanyanya.
shot0099 
Min Joon menatap Song Yi yang tidur dalam pelukannya. Mereka beristirahat di sebuah pondok kosong di pulau itu. Song Yi terbangun. Min Joon menyuruhnya tidur lebih lama jika merasa lelah.
Song Yi menggeleng. Ia meraba dahi Min Joon untuk mengecek temperaturnya.
“Demammu sudah membaik. Tapi kali ini lebih baik dari yang pertama. Mungkin tubuhmu sudah beradaptasi,” kata Song Yi.
Mereka melihat hari sudah sore dan memutuskan untuk makan.
 shot0109 shot0113
Mereka menyantap makanan yang bisa ditemukan di manapun. Ramen instan dan kimchi.
“Ngomong-ngomong, Do Min Joon-sshi. Kau ingin memiliki berapa anak?” tanya Song Yi tiba-tiba.
Min Joon langsung tersedak. Hah?
shot0116 shot0117
“Kita harus mulai merencanakan. Berapa banyak yang kauinginkan? Berapa?”
“Tujuh,” jawab Min Joon setelah berpikir sejenak.
Gubrakk deh *tepok jidat*
“Tujuh? Apakah itu tidak terlalu banyak?”
“Jaman dulu seperti itu. Rata-rata memiliki 7-8 anak. Banyak keluarga yang memiliki 12 anak.”
“Benarkah? Kalau begitu 4 anak perempuan, 3 anak laki-laki?”
“Tujuh anak perempuan.” Udah gitu 7 anak perempuan Do Min Joon dan Chun Song Yi turun ke bumi….ketemu Joko Tarub XD  
“Kenapa tujuh anak perempuan?” tanya Song Yi.
“Aku suka anak perempuan. Anak laki-laki terlalu berisik.”
“Baiklah, aku akan memikirkannya.” Tapi setelah Song Yi berpikir, ia berkata mereka tidak bisa memilih anak perempuan atau anak laki-laki yang mereka peroleh. Bagaimana jika mereka mendapat anak laki-laki di antara tujuh itu? Min Joon tersenyum dan berkata mereka tidak punya pilihan, mereka harus membesarkan anak laki-laki itu.
shot0118shot0122
Song Yi berkata tempat tinggal mereka sekarang terlalu kecil untuk 7 anak. Ia mengusulkan rumah di pinggir kota, dengan halaman yang luas. Ia bercerita kalau bibinya memiliki rumah di Pyeongtaek dengan taman. Mengurus rumah seperti itu membutuhkan kerja keras, lebih susah dari mengurus apartemen. Ia bertanya apa Min Joon ingin memelihara anjing.
Min Joon mendengarkan sambil tersenyum menatap Song Yi.
“Ada apa?” tanya Song Yi saat melihatnya memandag seperti itu.
“Tidak, aku juga ingin memiliki halaman. Aku suka anjing.”
“Betul, kan? Do Min Joon-sshi, tidak adakah yang ingin kaukatakan padaku?”
“Hmm?”
Song Yi berkata Min Joon tidak pernah mengatakan perasaannya secara langsung. Seperti: aku menyukaimu, atau aku mencintaimu. Song Yi melirik Min Joon.
“Makan saja ramen-mu,” kata Min Joon.
shot0139 shot0140
Song Yi jadi kecewa. Ia sudah beberapa kali menyatakannya tapi Min Joon tidak pernah. Min Joon cuek melahap ramennya meski Song Yi protes.
Song Yi memotret Min Joon yang sedang makan.
“Kau terlihat seksi saat makan ramen,” kata Song Yi.
“Kau memotret seharian,” kata Min Joon. Song Yi hanya tersenyum.
shot0144 shot0145
Jae Kyung mendekam di penjara. Dan jelas ia tidak bahagia.
Sementara itu ayah Jae Kyung berusaha agar puteranya dibebaskan dari tuduhan. Ia menggunakan pengaruh dan kekuasaannya untuk menghalangi penahanan Jae Kyung. Ia begitu yakin kalau putera kesayangannya itu dijebak. Ia juga memerintahkan agar berita mengenai Jae Kyung dihentikan. Jika surat kabar dan televisi tetap memberitakannya, ia akan menarik semua iklan. Ia berkeras Jae Kyung adalah pewarisnya dan tidak boleh ada berita buruk mengenai dirinya.
shot0155 shot0159
Hwi Kyung masuk menemui ayahnya membawa sebotol wine. Chateau Petrus ’93.
“Kau pikir kau bisa mengambil tempat kakakmu karena kau melakukan ini?” tanya ayahnya marah. “Kakakmu sudah mencapai banyak hal dan kau mengugunakan sedikit kelemahannya untuk membuatnya jatuh? Kau pikir siapa dirimu?!”
Hwi Kyung terluka mendengar tuduhan ayahnya itu.
“Meski kau memfitnah kakakmu, kau tidak akan mendapatkan apa-apa,” kata ayahnya. Hmm…jika melihat ayahnya seperti ini, bisa diduga seperti apa perlakuannya pada Han Kyung dulu hingga membuat Jae Kyung iri dan sakit hati.
“Aku tidak memerlukan apapun. Aku hanya meminta Ayah tidak menutupi kejahatannya. Kakak sudah melakukan terlalu banyak (kejahatan). Hari ini ia berusaha membunuh Song Yi.”
shot0170 shot0172
“Tidak mungkin!!” bentak ayahnya. “Ia sudah memiliki begitu banyak, untuk apa ia melakukan hal seperti itu?!”
Sigh….
Hwi Kyung menuang wine yang dibawanya. Ia berkata ini adalah wine yang digunakan kakaknya untuk membunuh Song Yi. Untungnya Song Yi tidak minum dalam jumlah mematikan. Ayahnya malah tertawa sinis.
“Aku akan meminumnya,” kata Hwi Kyung. “Jika aku meminum habis gelas ini, maka percayalah padaku. Lee Jae Kyung tidak ragu membunuh orang untuk kepentingannya. Seorang monster.”
Ayahnya tertegun mendengar kata-kata Hwi Kyung yang keras itu. Hwi Kyung meraih gelas dan meminumnya. Tapi belum sempat ia minum, ayahnya merebut gelas itu dan membantingnya. Berarti ayah juga tidak sepenuhnya percaya pada Jae Kyung namun ia menyangkal kenyataan pewarisnya orang mengerikan seperti itu.
shot0175 shot0125
“Jika kakakmu mencoba mencelakakan Chun Song Yi, maka ia pasti memiliki alasan yang bagus. Wanita itu pasti melakukan sesuatu. Dia tidak akan pernah melakukan hal seperti itu tanpa alasan bagus.” *jedotin kepala*
“Tolong aku…Jae Kyung-ah…” terdengar suara Han Kyung.
“Apakah Ayah mengenali suaranya?” tanya Hwi Kyung. Ia menggenggam erat bolpen perekam Han Kyung di tangannya.
“Apa yang kaulakukan?” tanya ayahnya marah.
Hwi Kyung berlutut meminta maaf pada ayahnya. Lalu ia memutar rekaman itu.
shot0181 shot0184
“Kakak tidak mabuk. Itu adalah kelumpuhan.”
“Apa?”
“Tangan dan kaki kakak akan menjadi kebas. Kakak akan sulit berjalan. Kesulitan bernafas. Lidah akan jadi kebas. Dan akhirnya kakak akan tidur lama.”
Tangan ayah Hwi Kyung mulai gemetar.
“Apa yang kau bicarakan?”
“Lalu kakak akan ditemukan di tengah jalan tol. Kematian kakak akan terlihat seperti kecelakaan karena mengemudi saat mabuk. “
“Jae Kyung-ah…”
“Aku sudah lama berharap kakak tidak ada. Kakak selalu menghalangi jalanku. Hanya karena aku terlahir setelah kakak, Ayah tidak pernah memberiku kesempatan.”
Terdengar suara orang terjatuh. “Tolong aku, Jae Kyung-ah…”
shot0185 shot0190
Ayah Hwi Kyung shock dan terduduk lemas di kursinya. Melihat ayahnya terpukul seperti itu, Hwi Kyung menangis meminta maaf. Rekaman itu jelas menunjukkan siapa Jae Kyung, tapi juga menyatakan penyebabnya. Perlakuan ayahnya yang tidak seimbang pada putera-puteranya.
shot0199 shot0198
Ibu Song Yi mengkhawatirkan puterinya yang tidak pulang juga. Ia menyuruh Yoon Jae menelepon Song Yi tapi teleponnya dimatikan (karena ponsel Song Yi sudah diambil pelayan anak buah Jae Kyung). Ibu marah pada Min Joon yang sudah membawa Song Yi pergi.
“Jangan khawatir, Ibu. Kakak Min Joon ku tidak akan mencelakakan Song Yi,” kata Yoon Jae yakin.
“Benar, aku juga sudah bertemu dengannya. Sepertinya ia pria yang baik,” kata ayah Song Yi.
“Kalau begitu kenapa ia menghilang bersama Song Yi?” ujar ibu tak mau kalah. “Kenapa mereka tidak menelepon?”
shot0204shot0205 
“Apakah Ibu tidak melihat berita? Ia menolong kakak dengan memompa lambungnya ketika kakak hampir mati. Mereka harus melarikan diri karena terlalu banyak orang.”
“Memangnya dia itu siapa? Dokter?” ujar Ibu kesal.
“Dia adalah pria yang disukai Song Yi kita. Kita percaya saja kalau mereka akan kembali dengan selamat dan menanti mereka,” Ayah menyarankan.
Ibu malah menoleh pada Ayah dan bertanya apakah Ayah hanya memiliki satu setel pakaian. Ngga pernah ganti soalnya >,<
shot0206 shot0208
Jauh dari semua keributan itu, Song Yi dan Min Joon berjalan-jalan di tepi pantai. Song Yi melihat ke langit dan bertanya di mana bintang Min Joon. Min Joon berkata mereka tidak bisa melihatnya dari sini.
Song Yi bertanya di mana mereka bisa melihat bintang itu. Min Joon heran kenapa Song Yi menanyakannya. Aku hanya ingin tahu, jawab Song Yi.
shot0214 shot0217
Mereka duduk dekat api unggun. Song Yi menyandarkan kepalanya di pundak Min Joon. Tangan mereka saling bertautan.
“Do Min Soon-sshi…mari kita pergi ke sini setiap musim panas.”
Min Joon terdiam sejenak lalu ia menyetujui usul Song Yi.
“Dengan ketujuh anak dan lima anjing, lalu dengan cucu-cucu kita. Apa gunanya pergi ke luar negeri. Kita ke sini saja.”
Min Joon tersenyum dan mengiyakan.
shot0223 shot0224
Song Yi berkata itu akan menjadi keluarga yang sangat besar. Mereka harus bekerja keras untuk memberi makan keluarga mereka. Min Joon harus mengajar lebih banyak kelas dan ia harus berakting baik itu menjadi pemeran utama maupun pemeran pembantu.
Min Joon tertawa. “Baik, mari kita lakukan itu.”
“Janji ya...”
“Iya… aku berjanji.”
Song Yi meminta Min Joon menyanyi untuknya. Ia meminta Min Joon menyanyikan sebuah lagu yang akan membuatnya teringat pada Min Joon, dan membuat Min Joon teringat padanya. Lagu yang akan mereka ingat sepanjang hayat mereka.
Min Joon menyanyi (lagu Promise -Im Byung Soo)
Bintang bersinar lebih terang malam ini
Ketika waktu ini berlalu
Perkataan untuk meninggalkanmu membuatku sedih.
Malam kian berlalu
Aaah….hari-hari bahagia kita..
janji-janji kita terngiang di telingaku..
..dan memberiku kesedihan.
Ini bukan kesalahanmu…
Aku hanya ingin menangis.
Aku bermimpi mimpi biru…
“Terima kasih,” kata Song Yi tersenyum.
shot0232shot0238
Min Joon berlutut di hadapan Song Yi.
“Chun Song Yi…walau aku tidak bisa mengatakan semua hal yang ingin kaudengar, adalah benar bahwa aku ingin menjadi bagian masa depan yang kauimpikan.”
Min Joon menyerahkan kotak cincin yang selama ini dibawanya pada Song Yi. Song Yi membukanya dan tersenyum saat melihat sebentuk cincin di sana.
shot0240 shot0243
“Pakaikan padaku,” katanya.
Min Joon memakaikannya di jari manis Song Yi. Air mata mengalir di pipi Song Yi melihat cincin itu melingkari jarinya.
“Aku selalu ingin seseorang melamarku seperti ini.”
“Aku tidak pernah berpikir akan melamar seseorang seperti ini.”
shot0252 shot0255
Song Yi tersenyum dan berusaha menahan air matanya yang terus mengalir.
“Kebahagiaanku sempurna. Do Min Joon…”
“Ada apa, Chun Song Yi,” tanya Min Joon lembut.
“Do Min Joon yang kucintai….”
“Ada apa?”
“Sudah waktunya bagi kita untuk bangun dari mimpi kita. Hiduplah di suatu tempat…untukku. Jangan mati….untukku. Pergilah hidup di tempat lain. Maksudku adalah….pergilah. Kembali ke tempat dari mana kau berasal.”
Min Joon terpana menatap Song Yi.
 shot0261 shot0272
Epilog:
Heo Gyun telah selesai mencatat semua informasi yang diberikan Min Joon untuk penulisan bukunya. Ia berterima kasih pada Min Joon dan bertanya bolehkah ia mengatakan sesuatu pada Min Joon sebelum ia pergi dan kembali untuk menulis bukunya.
“Walau saya tidak bisa melihat masa depan, saya percaya Anda akan menemukan seorang wanita yang Anda cintai sepenuh hati sebelum Anda pergi. Dan Anda mungkin membuang segala sesuatu demi wanita itu.”
“Apa yang membuat Anda mengatakan hal itu?” tanya Min Joon.
“Cinta itu licik. Mereka yang tidak percaya cinta biasanya menerima pukulan paling berat karenanya.”
shot0276 shot0278
Komentar:
 shot0284 shot0289 
Rasanya sedih melihat Song Yi terus menerus memotret foto mereka berdua dan memotret Min Joon sebanyak mungkin. Ia sedang mencoba mengambil kenangan sebanyak mungkin. Lalu ketika ia meminta Min Joon menyanyikan untuknya lagu yang akan mereka ingat selamanya, itu menandakan Song Yi sama sekali tidak berniat melupakan Min Joon. Jika ada yang menduga Song Yi akan bersama Hwi Kyung, aku yakin itu tidak akan terjadi. Karena Song Yi akan terus mencintai Min Joon.
shot0279shot0280
Di sini Song Yi membuktikan cintanya tidak kurang dari cinta Min Joon. Demi cintanya pada Song Yi, Min Joon bersedia mati asalkan Song Yi bahagia. Demi cintanya pada Min Joon, Song Yi rela Min Joon kembali ke planetnya dan berpisah dengannya asalkan Min Joon tetap hidup. Cinta mereka telah teruji. Dan kali ini apapun yang terjadi, tidak ada yang bisa menghalangi cinta mereka. Seandainya mereka terpisah jarak jutaan tahun cahaya, mereka akan tetap saling mencintai. Kalau benar mereka berpisah, maka mereka akan memecahkan rekor cinta jarak jauh terjauh ;p
shot0281shot0287