Sinopsis My Love From Another Star Episode 7 Part 2

Hwi Kyung menemui ayahnya. Ayahnya bertanya presentasi apa yang hendak dibicarakan padahal ia sangat sibuk.
Hwi Kyung berkata ia mengajukan proposal yang besar. Ayahnya akan menyesal jika menolak. Proposal bisnis ini bukan dari seorang anak pada seorang ayah, tapi dari pegawai SNC pada Presdir-nya.
“Berhentilah bicara berputar-putar. Ada apa?” tanya ayahnya.
shot0409 shot0411
Hwi Kyung menyodorkan proposalnya. Ia berkata saat ini Grup SNC memiliki mall, perusahaan kendaraan, bioskop, apartemen, dan peralatan elektronik. Mereka terus memperluas bisnis, tapi ada satu bidang yang terlewat.
Ayah tertawa geli. Hwi Kyung meminta ayahnya membuka halaman pertama proposalnya. Foto Song Yi menghiasi halaman tersebut.
shot0417 shot0418
“Inti dari Korean Wave: agensi selebritis,” kata Hwi Kyung.
Ayahnya langsung cemberut dan menyuruh Hwi Kyung berhenti. Hwi Kyung berkeras agensinya berbeda dari agensi lain. Ia meminta ayahnya membuka satu halaman lagi.
Lagi-lagi foto Song Yi. Dan lebih banyak.
shot0422shot0423 
“Perbedaannya adalah, kita adalah agensi hanya untuk satu artis.” Pfft…..
Hwi Kyung berkata mereka akan menjadi agen artis yang saat ini merupakan bintang tak tertandingi di Korsel.
“Artis Asia. Dan artis itu adalah, wanitaku. Chun Song Yi.” Oke deh XD
Ia terus menyebut nama Song Yi meski ayahnya tidak mau mendengar lagi. Akhirnya ayahnya kesal dan mengambil tongkat golfnya untuk memukulnya.
shot0425 shot0432
Hwi Kyung memegangi ayahnya dan dengan wajah memelas memohon agar ayahnya menerima proposalnya.
“Apa kau begitu menyukainya?” ayahnya bertanya.
Hwi Kyung mengiyakan.
Ayah menghela nafas panjang. Ia akan memikirkannya. Tapi bukan berarti ia memberi persetujuan untuk menikahi Song Yi.
shot0436 shot0437
“Siapa yang membutuhkan persetujuan Ayah? Aku hanya membutuhkan persetujuan Song Yi. Untuk mendapatkan persetujuan itu aku sudah melakukan segala daya upaya selama lebih dari 10 tahun.”
Ia meminta ayahnya menerima proposalnya dan membuat agensi satu artis. Dengan polosnya ia berkata ia hanya memiliki kekayaan ayahnya untuk memikat Song Yi.
“Jadi, Ayah tidak boleh bangkrut.” LOL^^
Hwi Kyung langsung dihadiahi tendangan ayahnya.
shot0444 shot0449
Song Yi menghabiskan waktunya di rumah, berbicara dengan televisi sambil makan snack. Ia menonton iklan home shopping dan menanggapi kata-kata dari si pembawa acara. Iklan itu mengenai alat untuk menurunkan lemak tanpa olah raga (itu loh yang bentuknya seperti ikat pinggang dan katanya berkhasiat meluruhkan lemak^^).
“Kita tidak boleh berhenti untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal.”
“Aiyooo… tentu tidak, kita bisa mendapat masalah besar (karena ia artis yang harus selalu menjaga bentuk tubuhnya), kita tidak boleh berhenti berusaha,” sahut Song Yi.
“Jika kita banyak di rumah, maka pasti ada bagian yang membesar. Ah, perut yang besar ini. Apa yang akan kaulakukan dengannya?”
Song Yi langsung berhenti makan dan memeriksa perutnya.
shot0454 shot0456
“Omo..sepertinya berat badanku bertambah. Apa yang harus kulakukan?” kata Song Yi. Ia melembar bungkusan snacknya.
“Kita hanya perlu memakai ini selama 30 menit, maka kau akan melihat hasilnya dalam waktu singkat,” pembawa acara memperagakan alat itu.
“Selama ini aku berolahraga mati-matian padahal ada benda seperti itu? Aissh,” Ia langsung menekan nomor telepon home-shopping tersebut, tapi belum selesai ia menekan tombol (biasanya telepon home shopping panjang ;p), teleponnya berbunyi.
shot0460 shot0463
“Halo!” ujar Song Yi kesal karena merasa terganggu.
“Ini Do Min Joon.”
“Ya, cepat bicara. Aku sedang sibuk.”
“Ini nomor teleponku.”
“Kau membeli ponsel? Saat ini kau di mana?”
“Memangnya kenapa?”
“Kita harus rapat. Apa kita tidak perlu rapat? Di saat kau menangani bintang besar sepertiku?”
shot0004shot0476  
Maka mereka pun rapat di rumah Min Joon. Min Joon berkata Song Yi menginginkan rapat, maka mereka rapat. Apa agenda rapatnya?
“Ehm, walau aku akhir-akhir ini melepasnya, aku biasanya membintangi iklan semua makanan ini: yoghurt, mie beras, kopi, semua makanan instan, dll. Jika aku memperbaharui kontrak maka aku pasti harus melakukannya lagi. Jika itu terjadi, bukankah kau pikir aku harus bisa menunjukkan pada mereka peningkatan kemampuan makanku? Karena itu aku yakin penting untuk merasakan berbagai macam makanan selama waktu istirahat  yang berharga ini.”
“Jadi?”
“Apa yang akan kita makan malam ini, Manajer Do?” Ha, bukannya tadi mau menurunkan berat badan??
Song Yi berkata ia ingin makan gaebul sebelum musim dingin berakhir. Apa itu gaebul? Cacing laut yang bentuknya terus terang agak mengerikan menurutku (coba deh googling hehe ;D). Song Yi bertanya di mana mereka bisa mendapatkan gaebul. Restoran sashimi? Supermarket? Atau pasar ikan?
shot0478  shot0483
“Kau ingin mengadakan rapat untuk membicarakan ini?” tanya Min Joon berusaha bersabar.
Song Yi berkata selama 15 tahun ini ia hanya makan kubis dan dada ayam, jadi mulai sekarang setiap waktu makan dan makanan yang ia makan adalah hal yang penting baginya.
“Aku akan menghargai jika kau fokus pada masalah ini bersamaku dan memberikan ide,” ujarnya.
shot0485  shot0488
Min Joon menghela nafas panjang. Terdengar suara bel pintu. Min Joon heran karena ia tidak sedang menunggu siapapun. Ia berteriak siapa yang datang.
Ternyata pengantar paket. Min Joon berteriak ia tidak memesan apapun. Song Yi berteriak ia memesannya. Lalu ia menyuruh Min Joon membuka pintu. Ia menjelaskan pada Min Joon bahwa ia yang memesannya. Karena banyak waktu luang, ia telah banyak menonton iklan home shopping dan ternyata itu dunia yang sama sekali baru baginya. Begitu banyak hal menarik di sana.
“Kalau begitu kenapa kau mengirimnya ke rumahku?” tanya Min Joon bingung.
“Karena aku Chun Song Yi. Bagaimana bisa Chun Song Yi mengambil paket seorang diri? Kau akan mendapat kiriman 2 paket lagi besok. Tolong ambilkan untukku. Betapa bagusnya memiliki manajer,” kata Song Yi senang.
“Siapa manajer…”
shot0500 shot0502
Bel pintu kembali berbunyi. Song Yi buru-buru bersembunyi di balik tembok. Min Joon membuka pintu.
“Apa nama Anda Manajer Do? Tolong tandatangan di sini,” kata si pengantar.
Min Joon terpaksa menerima paket tersebut.
Song Yi membuka paketnya dengan bersemangat. Isinya sebuah kendi besar. Ia membuka kendi itu dan menghirup baunya.
shot0511 shot0514
“Apa itu?” tanya Min Joon.
“Ganjang gejang (kepiting yang difermentasi kecap). Kau punya nasi kan? Mencampur nasi dengan cangkang kepiting adalah yang terbaik.”
Lalu seperti berada di rumahnya sendiri, Song Yi berkeliaran di dapur. Ia berkata mereka harus makan bersama karena ia bukan jenis orang yang dengan egois makan sendirian.
“Aku sudah bilang. Aku benci makan bersama orang lain.”
“Aku benci makan sendirian,” kata Song Yi polos.
shot0526 shot0528
Haha…tebak siapa yang menang? Min Joon menyiapkan meja makan sementara Song Yi menaruh kepiting di piring. Ia mengomel habis-habisan karena isi kendi itu ternyata kecap semua dan kepitingnya hanya sedikit. Kepitingnya juga tidak ada telurnya, tidak seperti dalam iklan. Ia merasa tertipu.
“Ckckckck…para penjahat yang bersembunyi di Beotigogae pada malam hari,” kata Min Joon sambil melihat kepiting-kepiting itu.
Song Yi bingung, apa yang Min Joon katakan? Ngga nyambung soalnya >,<
shot0531 shot0537
Min Joon berkata ada sebuah lorong disebut Beotigogae di antara Yaksu-dong dan Hannam-dong. Dulu banyak saudagar melewati lorong tersebut. Lorong itu sempit dan berbatu jadi banyak pencuri bersembunyi di sana. Karena itu bila orang melihat orang jahat yang menipu dan curang, mereka biasanya berkata: para penjahat yang bersembunyi di Beotigogae pada malam hari.
“Ah sudah cukup lama kau tidak menggunakan makian jaman Joseon. Dari mana kau belajar semua itu? Apa kau suka menonton acara pendidikan? Ah benar juga, sekarang waktunya drama. Mari kita makan di ruang tengah.”
“Kita harus makan di meja makan. Aku benci makan di tempat lain.”
Song Yi menatap Min Joon....
shot0545 shot0548
Dan tebak siapa yang menang….lagi?
Mereka makan sambil menonton drama yang sebelumnya siperankan Song Yi dan sekarang digantikan oleh Se Mi. Song Yi terus mengkritik Se Mi.
“Ugh…ada apa dengan make-upnya? Make-upnya tebal kan?”
“Ia terlihat cantik.”
Song Yi melirik Min Joon kesal. Lalu ia kembali menonton.
shot0552 shot0554
“Aigoo…bukan begitu caranya. Apa kau tahu perasaan? Ia mengucapkannya dari kepalanya, bukan dari hatinya. Seharusnya aku memberinya nasihat.”
“Lakukan salah satu, makan atau menonton?” ujar Min Joon.
“Lihat..lihat…itu bukan air mata betulan. Itu tetes mata. Air mata palsu,” kata Song Yi cuek. ”Jika kau menangis betulan, air mata tidak jatuh dengan cantik membuat satu garis seperti itu. Air mata betulan keluar dari sudut mata dan hidungmu sangat berair. Pokoknya hidungmu jadi tampak menjijikkan. Kau tahu itu, kan? Jika kau menangis, akan terlihat seperti itu.”
“Aku tidak tertarik jadi berhentilah menjelaskan.”
shot0579 shot0581
Song Yi meminta Min Joon mengoper kotak tissue padanya. Tanpa sadar Min Joon membuat kotak tissue bergerak ke samping Song Yi dengan kekuatan telekinesisnya. Song Yi heran melihat kotak tissue ada di sampingnya. Apa sejak tadi ada di sana?
Menyadari kecerobohannya, Min Joon berkata kotak tissue itu sejak tadi ada di sana.
“Aku lihat tadi ada di sana,” Song Yi menujuk sebelah Min Joon.
“Kau pasti salah lihat.”
shot0586 shot0587
Untungnya Song Yi tidak mempermasalahkan itu lagi. Ia kembali menonton drama. Ia yakin rating drama itu akan turun.
“Aaah, aku membuatnya mendapat rating 17% dengan aktingku yang penuh penjiwaan,” kata Song Yi prihatin. Dan sekarang staf produksi pasti kalang kabut karena ratingnya menurun setengahnya sebagai akibat kepergiannya. Ia berkata akhir-akhir ini penonton drama lebih kejam. Ia menerka ratingnya akan menjadi 8%.
“Bagaimana kau tahu?” tanya Min Joon sedikit geli.
“Aku sudah bekerja di industri ini selama 15 tahun. Aku ini hantu (tahu segalanya). Aku bisa mengetahuinya dengan sekali lihat. Paling tinggi….8?”
shot0596 shot0599
Dan ternyata rating drama itu menembus 20%, Sutradara drama berterima kasih pada Se Mi. Ia berkata Song Yi tidak bisa mencapai angka tersebut tapi Se Mi bisa. Se Mi tersenyum malu-malu. Selain itu, artikel mengenai karir Se Mi pun sangat positif. Sepertinya masa depan Se Mi semakin cerah.
 shot0603 shot0606
Pengacara Jang meninggalkan Min Joon dengan wajah cemberut. Min Joon mengejarnya, bertanya kenapa Jang berjalan begitu cepat. Apa ia marah?
“Kenapa aku harus marah padamu?” ujar Jang ketus.
“Kau kan yang terus menyuruhku membeli ponsel. Sekarang aku sudah membelinya dan memberimu nomor teleponku. Kenapa kau marah padaku?”
“Selama lebih dari 10 tahun aku menyuruhmu membeli ponsel. Tapi kau tidak pernah mendengarku. Kenapa baru beli sekarang di saat waktunya hanya tinggal 2 bulan lagi?”
“Eh…kupikir aku akan memerlukannya.”
shot0608 shot0615
Pengacara Jang melihat ponsel Min Joon. Ia mengecek speed dial nomor 1. Bisa diduga nama siapa yang muncul. Chun Song Yi.
Min Joon membela diri bahwa ia pikir ia akan lebih banyak menelepon Song Yi.
“Lihat, nomor 2 adalah kau, Pengacara Jang.” Hahahaha…emangnya ada nomor lain? Min Joon kan cuma kenal 2 orang.
Apa Pengacara Jang ingin jadi nomor 1? Pengacara Jang berkata ia tidak peduli hal itu, sungguh kekanakkan. Tapi wajahnya tetap cemberut. Cinta segitiga yang aneh >,<
shot0617 shot0620
Tepat saat itu Song Yi menelepon. Ia bertanya manajer macam apa yang banyak bepergian. Min Joon harus memberitahunya jika hendak pergi.
“Apa ada sesuatu?”
“Tentu saja ada. Apakah kita tidak akan mendiskusikan makan siang kita? Aku ingin makan mie dalam pot.”
“Apa-apaan. Sudah ya,” Min Joon menutup teleponnya.
shot0635 shot0636
Song Yi mengeluh ia lapar. Bel pintu berbunyi. Song Yi membukanya.
“Noona!” sapa Beom.
“Ada apa ini? Kau tidak mengikuti Se Mi? Kenapa kau di sini?”
Beom menyodorkan sebuah dompet. Dompet itu tertinggal di mobil. Dompet Yu Ra. Song Yi mengambilnya.
shot0639 shot0640
“Aku akan menunggumu, Noona. Sepertinya aku terbiasa dengan wanita galak. Se Mi noona sangat baik padaku. Rasanya jadi tidak nyaman dan sedikit canggung. Aku kangen makianmu dan kegalakanmu, Noona.”
Song Yi meraih tangan Beom.
“Benar, tunggulah sebentar lagi. Saat Noona kembali, Noona akan menggalakimu habis-habisan,” kata Song Yi pelan. Pfft….
shot0646 shot0652
Song Yi merasa tidak enak jika membuang dompet itu. Tapi lebih tidak enak lagi jika menyimpannya. Tanpa sengaja ia menjatuhkan dompet itu. Isinya berhamburan, dan salah satunya adalah sebuah USB.
shot0657shot0658 
Min Joon dan Pengacara Jang makan bersama. Pengacara Jang berkata ia sangat ingin makan nasi. Min Joon berkata ia sangat ingin makan mie dalam pot. Dan di sinilah mereka berada.
Pengacara Jang heran ada apa dengan Min Joon. Selama lebih dari 30 tahun sangat sulit bagi mereka untuk bisa makan bersama. Terakhir kali mereka makan bersama di rumah Min Joon dan hari ini.
Min Joon berkata kebiasaan makan memang aneh. Selama ini ia terbiasa makan sendirian. Tapi setelah ia makan bersama orang lain, makan sendirian membuatnya merasa sedikit kesepian.
Lalu ia memesan 2 porsi mie untuk dibawa pulang. Pengacara Jang bertanya kenapa harus 2 porsi. Min Joon berkata ia akan menyimpannya untuk dimakan nanti.
shot0670 shot0672
Mereka keluar dari kedai mie dan Min Joon nampak terpaku. Apa ada masalah, tanya Pengacara Jang.
“Dingin,” kata Min Joon.
“Tentu saja dingin. Ini musim dingin,” ujar Jang geli. Tapi lalu ia sadar. “Kau kedinginan? Kau tidak sering merasakannya.”
“Kurasa itu artinya waktu untukku pergi semakin dekat. Sepertinya tubuhku berubah sedikit demi sedikit.”
shot0682 shot0684
Song Yi menaruh teddy bear di sampingnya, lalu membuka USB yang ia temukan dalam dompet Yu Ra. Isinya sebuah video percakapan Yu Ra dengan seorang wanita.
“Tolong keluarkan aku dari sini. Aku tidak gila. Aku akan gila jika aku tinggal di sini.”
“Katakan padaku, mengapa kau berakhir di sini?” tanya Yu Ra.
“Orang itu menaruhku di sini. Karena aku mengetahui rahasianya.”
“Rahasia apa?”
“Aku tidak bisa memberitahumu. Tolong keluarkan aku dari sini. Kau juga harus menjauh dari orang itu. Jika tidak, ia mungkin akan membunuhmu.” 
Song Yi bingung melihat percakapan itu. Ia bertanya-tanya apakah itu sebuah film dokumenter. Tipuan? Dan siapa wanita yang berbicara dengan Yu Ra.
Belum selesai ia menonton, bel pintunya berbunyi. Song Yi menutup laptopnya lalu membuka pintu.
shot0699shot0700
Untunglah Min Joon yang datang. Dengan kaku Min Joon mengulurkan mie yang dibawanya. Ia beralasan seseorang memberinya mie ini jadi ia membawanya.
“Ada dua bungkus. Kau juga belum makan?”
Min Joon mengangguk. LOL XD
“Bagus, ayo kita makan bersama,” Song Yi mengambil bungkusan itu.
“Aku bisa makan nanti….atau aku bisa memakannya sekarang,” gumamnya, menyusul Song Yi.
shot0709 shot0713
Jae Kyung menelepon seseorang, sepertinya asistennya. Ia menatap laptopnya dan berkata keadaan semakin rumit.
“Kau bisa mulai sekarang,” ujarnya.
“Mulai apa?” tanya Hwi Kyung yang baru masuk ke kantor kakaknya.
Jae Kyung tersenyum dan menutup lapotopnya. Ia berkata ada masalah kecil yang harus ia urus. Ia bertanya ada apa Hwi Kyung mencarinya.
Hwi Kyung berkata ia akan makan malam bersama Song Yi nanti malam. Apa Jae Kyung mau ikut? Jae Kyung berkata malam ini ia sibuk. Jadi mereka akan makan malam besok.
“Song Yi mungkin tidak akan bisa makan malam besok,” gumam Jae Kyung setelah adiknya pergi.
shot0718 shot0726
Song Yi dan Min Joon makan mie bersama (duh jadi lapeeeer >,<). Song Yi berkata mie-nya enak sekali. Min Joon berkata restoran itu sudah berdiri selama 3 generasi.
“Pantas saja.”
“Tapi tidak seenak generasi pertama,” gumam Min Joon.
Song Yi melirik Min Joon.
“Sepertinya kau sudah memakannya sejak itu. Apa tidak ada orang yang menyebutmu orang tua?” tanya Song Yi. Muda di luar, tua di dalam. Min Joon terdiam.
shot0729 shot0732
Song Yi menerima telepon. Ia bersikap seakan ia sibuk seperti biasanya dan memiliki antrian pekerjaan. Begitu ia menutup telepon, ia berseru girang pada Min Joon bahwa mereka mendapat jadwal.
“Apa?”
“Aku mengirim pakaianku untuk dijahit. Dan sudah siap untuk diambil. Ah, sudah lama aku tidak keluar rumah. Apa yang seharusnya kupakai?” Song Yi dengan bersemangat langsung bangkit berdiri.
shot0736 shot0742  
Min Joon baru menyadari ada boneka teddy bear. Song Yi berkata boneka itu dari fans. Tapi Min Joon merasa curiga dan melalui mata supernya ia melihat sebuah kamera terpasang di balik mata boneka.
Min Joon mencabut mata boneka itu. Dan benar, ada kamera di baliknya.
shot0754 shot0768
Min Joon mengantar Song Yi. Song Yi bertanya-tanya siapa yang memata-matainya. Dan kenapa? Apa orang itu begitu membencinya hingga menghabiskan waktu, tenaga, dan uang hanya untuk memata-matainya?
Mereka tiba di butik. Min Joon berkata ia akan menunggu di luar.
“Jangan pergi,” kata Song Yi.
“Aku tidak akan pergi.”
“Terima kasih.”
shot0778 shot0779
Song Yi masuk ke dalam butik dan berpapasan dengan Se Mi. Keduanya jadi canggung satu sama lain. Mereka minum teh bersama di butik itu.
Song Yi berkata ia menonton drama Se Mi. Se Mi berkata sepertinya terakhir kali mereka bertemu Song Yi telah salah paham.
“Aku tidak salah paham. Kau pergi malam itu setelah mendapat sms dari sutradara lalu kau berbohong padaku bahwa ibumu terluka. Aku tahu kau sebenarnya sudah memberitahu sutradara bahwa kau menerima peran itu. Mengapa kau berbohong padaku bahwa kau tidak akan melakukannya? Apa kau pikir aku akan membuat keributan untuk menghentikanmu menerima peran itu?”
“Kupikir kau akan merasa buruk. Bukan karena orang lain tapi karena aku. Jika aku, yang bahkan tidak kauanggap saingan, menggantikan tempatmu, harga dirimu akan terluka.”
“Aku tidak menganggapmu? Jika aku tidak menganggapmu, apakah aku akan memohon peran untukmu dalam setiap drama dan film yang kulakukan?”
shot0790 shot0795
Se Mi berkata Song Yi adalah orang yang pencemburu dan lebih kompetitif dibandingkan siapapun. Tapi Song Yi tidak pernah merasa dirinya adalah ancaman dan tidak menganggapnya saingan.
“Kau hanya ingin aku terus di dekatmu. Kaukira aku bodoh? Kaupikir aku tidak tahu artinya? Walau benci berada dalam posisi ini, tapi karena tidak ada cara lain, aku terus berdiri di sebelahmu dan tersenyum padamu. Pernahkah kaupikirkan bagaimana perasaanku? Aku pikir, setidaknya satu kali saja kau akan iri padaku, berhati-hati padaku, dan bersaing denganku,” kata Se Mi, menangis.
“Yoo Se Mi, itu….”
“Dengarkan aku! Aku selalu mendengarkanmu! Mulai sekarang dengarkan aku. Apa yang kaupikirkan? Kaupikir aku akan merasa bersalah karena mengambil tempatmu? Semua ini kaudapatkan tanpa perlu berusaha. Dengan berusaha keras aku mulai sedikit demi sedikit. Hah? Merasa bersalah? Sama sekali tidak.”
shot0798  shot0805
Mata Song Yi berkaca-kaca. Ia menatap Se Mi dengan perasaan terpukul.
“Kau…apa kau pernah menganggapku sebagai temanmu?” tanyanya.
“Ah..maaf. Satu kali pun tidak,” ujar Se Mi angkuh.
“Beberapa kali aku merasa sangat buruk sejak aku jatuh ke dasar. Namun ada satu hikmahnya. Aku bisa menyaring orang. Teman yang sesungguhnya dan musuh yang berpura-pura teman. Ketika kesulitan sesekali datang dalam hidup ini, aku bertanya-tanya mungkinkan ini adalah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk membedakan (teman) yang asli dan palsu,” ujar Song Yi.
shot0814 shot0817
Song Yi keluar dengan perasaan kacau balau hingga melamun. Min Joon yang menunggu di mobil melihatnya. Saat ia melihat ke atas, ia melihat seseorang memegang akuarium bulat dan siap menjatuhkannya ke atas kepala Song Yi.
Song Yi melihat ke atas. Akuarium dijatuhkan. Secepat kilat Min Joon keluar dari mobil dan menarik Song Yi hingga mereka jatuh bergulingan. Song Yi jatuh pingsan. Min Joon menggunakan kekuatannya untuk membuat si pelempar akuarium terjatuh.
shot0835 shot0847
Se Mi keluar dari butik. Ia melihat Song Yi yang pingsan dalam dekapan Min Joon. Min Joon menggendong Song Yi ke dalam mobil. Se Mi terkejut melihat Min Joon. Ia mengenali Min Joon adalah orang dalam kedua foto itu.
shot0860 shot0868
Song Yi dibawa ke rumah sakit. Song Yi mengomel ia tidak suka baju rumah sakit. Apa ia harus dirawat? Ia hanya pingsan sebentar karena shock. Berdarah pun tidak.
Min Joon berkeras Song Yi harus menjalani serangkaian tes. Bisa saja terjadi pendarahan di dalam, dan walau sangat jarang terjadi pendarahan otak. Jadi Song Yi harus di CT-scan dan MRI.
“Aku sudah berpikir. Manajer Do, apa impianmu adalah menjadi dokter?”
“Ketahuilah bahwa aku lebih baik dari kebanyakan dokter. “
shot0883 shot0885
Min Joon menerima telepon dari polisi bahwa pelakunya telah ditangkap. Song Yi yakin orang itu juga adalah orang yang mengiriminya paket itu dan boneka beruang. Juga foto yang berdarah itu.
Min Joon berkata syukurlah orang itu tertangkap.
“Dasar brengsek,” umpat Song Yi. ‘Katakan padanya tidak ada penyelesaian di luar sidang.”
Min Joon berjalan pergi.
“Tapi, pada saat kejadian tadi. Aku jelas-jelas melihatmu di dalam mobil, Manajer Do. Tapi bagaimana kau bisa menyelamatkanku dalam waktu kurang dari sedetik?” tanya Song Yi.
“Kau salah lihat,” kata Min Joon tersenyum.
“Tidak, aku jelas…”
“Aku akan kembali, istirahatlah,” Min Joon bergegas pergi.
Namun Song Yi jelas masih penasaran dengan hal itu.
shot0899 shot0905
Min Joon pergi ke kantor polisi. Pria berhelm itu memang sudah tertangkap. Ia berkata ia hanya bercanda. Ia hanya melakukannya sekali dan apakah polisi bersikap keras hanya karena korbannya selebritis.
Min Joon menghampiri polisi dan pelakunya. Ia bertanya apakah orang itu pelakunya.
Song Yi menanti Min Joon di rumah sakit. Seseorang berpakaian dokter masuk ke dalam kamarnya dan berkata akan memberikan suntikan obat. Tanpa menoleh Song Yi mengiyakan. Ia mengirim pesan pada Min Joon agar membawakannya makanan dalam perjalanan kembali ke rumah sakit.
Orang berpakaian dokter itu menyuntikkan obat ke dalam selang infus Song Yi.
shot0914shot0919 
Polisi mencatat pengakuan pelaku. Pelaku mengaku ia yang mengirim foto berdarah Yu Ra karena Song Yi menyebabkan kematian Yu Ra. Ternyata ia fans Yu Ra. Lalu ia juga mengirim tikus mati karena ia melihat Song Yi tidak bertobat. Dan terakhir ia melempar akuarium sore ini.
Min Joon yang mendengarkan pengakuan tersebut berkata sepertinya ada yang terlewat. Boneka teddy bear dengan kamera yang tertanam.
“Bukan aku,” kata si pelaku.
Song Yi didorong di atas brankar keluar dari kamarnya oleh dokter gadungan tersebut. Song Yi tidak sadarkan diri. Dokter gadungan itu adalah asisten Jae Kyung.
shot0922 shot0936
Pelaku di kantor polisi bersikeras bukan ia yang mengirmkan boneka itu. Ia sudah mengakui perbuatannya yang lain, untuk apa ia menyembunyikannya jika ia memang melakukannya. Polisi bertanya-tanya apakah ada orang lain yang hendak mencelakakan Song Yi. Mendengar itu Min Joon bergegas keluar dari kantor polisi.
Ia menelepon Song Yi tapi tidak ada jawaban. Karena ponsel itu tergeletak di tempat tidur Song Yi di rumah sakit.
 shot0943 shot0945
Ketika Song Yi sadarkan diri, ia mendapati dirinya berada di dalam mobilnya, di kursi pengemudi. Dan mobil itu sedang melaju menuju jurang. Jika Song Yi jatuh maka Song Yi akan terlihat seperti bunuh diri.
Min Joon berlari keluar kantor polisi. Dua orang polisi sempat terkejut ketika melihat Min Joon tiba-tiba menghilang.
Min Joon tiba di kamar rumah sakit Song Yi dan hanya menemukan ponselnya.
shot0954 shot0961
Song Yi semakin panik saat mobil semakin mendekati jurang. Ia tidak bisa mengendalikan mobilnya dan pedal remnya tidak berfungsi.
“Selamatkan aku…Manajer Do! Manajer Do!” serunya panik.
Min Joon berusaha menajamkan telinga supernya.
shot0963 shot0973
Song Yi terus berteriak.
“Selamatkan aku!! Do Min Joon!! Aaaaarrrghhh!!!”
Tiba-tiba Min Joon meluncur dari langit dan menekan mobil Song Yi dengan kedua tangannya. Tepat sebelum mobil itu tiba di ujung tebing. Kaca lampu mobil pecah seketika itu juga. Karena dihentikan tiba-tiba, bagian belakang mobil terangkat. Mobil berhenti. Coooooolll!! Super-Do-Man XD (meminjam istilah Hazuki hehehe^^)
shot0978 shot0983
Song Yi mengangkat kepalanya. Ia melihat Min Joon.
shot1004 shot1009