Sinopsis Modern Farmer Episode 1 part 3


Han Chul ke rumah sakit untuk check-up kesehatannya lagi. Dokter dengan santainya memberi Han Chul kabar buruk bahwa sakit perut yang diderita Han Chul selama ini adalah kanker hati stadium akhir (oh my...).

Bahkan tanpa perasaan sama sekali, dokter memberitahu Han Chul bahwa saat ini sudah sangat terlambat baginya untuk operasi. Dokter memperkirakan umur Han Chul hanya akan bertahan selama setahun, mungkin juga 6 bulan, atau jika Han Chul tidak beruntung dia hanya akan bertahan selama 3 bulan atau lebih parahnya lagi mungkin Han Chul akan mati besok.

Han Chul sangat shock mendengar berita itu "Ma-maksud anda... saya punya penyakit mematikan?"

Dokter langsung menggangguk "Dengan kata lain kau telah divonis mati"

Dokter heran kenapa Han Chul tidak pernah check-up kesehatannya, kalau dia sering check-up pasti pasti penyakit ini tidak akan terjadi padanya. Han Chul dengan sedih berkata bahwa dia tidak pernah check-up karena dia hanya pegawai kontrak.

Setelah pergi dari rumah sakit, Han Chul berhenti sebuah jembatan. Dia menatap lalu lintas jalan raya di bawah jembatan yang sangat padat dengan sedih dan tangan gemetaran. Sesaat dia tampak bimbang, mungkin dia berniat bunuh diri tapi kemudian dia melanjutkan perjalanan kembali ke kantor dengan langkah lemah.

Sesampainya di kantor, ketua tim langsung memarahinya karena datang terlambat dan mengingatkannya untuk menyelesaikan proyek check-up pegawai besok. Han Chul pun mulai menelepon salah satu pegawai untuk bertanya apakah dia sudah check-up atau belum.

Saat si pegawai yang diteleponnya ternyata masih belum check-up, Han Chul langsung berteriak-teriak memarahi si pegawai karena dia tidak mau check-up. Dengan teriakan penuh kemarahan, Han Chul bertanya pada si pegawai, bagaimana kalau dia punya kanker dan hanya punya waktu 6 bulan?

Setelah puas meneriaki si pegawai, Han Chul ditelepon Min Ki. Mereka kemudian bertemu di luar, dimana Min Ki dengan penuh semangat membujuk Han Chul untuk berhenti dari pekerjaannya yang sekarang lalu mengajak Han Chul untuk bertanam sawi bersamanya. Tapi Han Chul hanya menatap Min Ki dengan tatapan kosong lalu beranjak pergi setelah menolak ajakan Min Ki. 


Min Ki cepat-cepat mengejarnya dan memberitahu Min Ki bahwa jika usaha ini berhasil maka mereka bisa mengeluarkan album.

"Sudah terlambat" ujar Han Chul

Tapi Min Ki tetap optimis "Lebih baik terlambat daripada tidak pernah sama sekali"

"Aku bilang sudah sudah terlambat!" teriak Han Chul

Min Ki pun langsung emosi dengan teriakan Han Chul. Min Ki mengeluhkan Han Chul karena Han Chul selalu saja seperti ini, selalu mencari jalan keluar agar bisa kabur kapan saja. Waktu mereka nge-band, Han Chul malah lebih fokus belajar dan sekarang pun Han Chul bersikap seperti ini.

"Kau tidak pernah sekalipun berkorban" ujar Min Ki

Han Chul langsung terdiam mendengar perkataan Min Ki tapi kemudian dia berlalu pergi meninggalkan Min Ki yang marah-marah dan mencaci makinya.

Setelah tidak berhasil dengan Han Chul, Min Ki langsung mencoba membujuk Ki Joon. Berbeda dengan Han Chul, Ki Joon merasa ide itu cukup bagus, apalagi tahun ini harga pasar sawi naik tapi harga di tingkat petani tetaplah rendah.

Min Ki menyadari hal itu, petani tidak bisa menghasilkan uang banyak karena adanya distributor yang mengambil untung banyak. Min Ki punya ide bagus, yaitu menyingkirkan para distributor, membawa hasil pertanian mereka sendiri ke kota dan menjualnya langsung ke pelanggan. Dengan begitu mereka bisa menjualnya dengan harga lebih rendah daripada harga pasar dan sawi-sawi mereka pasti akan terjual habis.


Awalnya Ki Joon tampak kagum dengan ide itu tapi setelah dipikir-pikir lagi, Ki Joon langsung pesimis. Kalau berkebun sawi semudah itu lalu kenapa semua orang tidak berkebun saja. Min Ki langsung terbatuk canggung, bingung bagaimana harus menjawabnya.

"Itu... eh, pertama orang-orang itu tidak bisa membaca masa depan. Kedua, ada orang-orang yang memikirkan ide itu tapi mereka tidak sepertiku yang bisa mengeluarkan ide itu dengan mudah"

Ki Joon langsung menertawai jawaban Min Ki itu. Min Ki langsung marah-marah, berteriak mengatakan kalau Ki Joon tidak akan punya masa depan jika dia menjadi pegawai negeri yang gajinya kecil. 

"Kenapa kau meneriakiku pagi-pagi begini?!" teriak Ki Joon "Apa kau pikir semua orang bisa bertani?"

"Hei! Itu kan sawi, bodoh! Cuma perlu menanam bibitnya, menyiraminya dan sawi-sawi itu akan tumbuh besar dan kalau sawi-sawi sudah besar kita tinggal memotongnya saja. Kau pikir aku tidak bisa melakukan semua itu?! Kalau kalian tidak mau ikut, aku akan melakukannya sendiri!" teriak Min Ki

Dia lalu pergi meninggalkan Ki Joon berteriak menyumpahinya. Tapi saat Ki Joon membuka buku pelajarannya dan melihat banyaknya tes yang salah dikerjakannya, dia terlihat mulai bimbang.

Han Chul lagi-lagi memainkan gitar menemani para atasannya bersenang-senang di room salon tapi Han Chul terlihat sangat murung merenungkan penyakitnya. 

Dalam hatinya dia berteriak marah "Kenapa harus aku? Setelah aku menyerahkan segalanya dan melakukan apapun yang orang suruh, kenapa aku? KENAPA?"

Ketua tim lalu menyuruh Han Chul menunjukkan kehebatannya semasa bermain band dulu. Dan saat Han Chul cuma diam, ketua tim langsung mengejeknya, karena nge-band makanya sekarang Han Chul tidak punya pekerjaan yang bagus.

Han Chul pun akhirnya setuju untuk menyanyi lagu rock. Dia lalu memainkan lagu rock dan tiba-tiba saja jiwa rock masa mudanya muncul.

Han Chul memulai lagunya dengan jeritan keras sampai membuat para atasannya kaget. Ketua tim langsung memarahinya dan bertanya apakah Han Chul sudah gila, apa Han Chul mau mati.

"Aku bukan gila karena mau mati" jawab Han Chul "Tapi aku gila karena aku tidak mau mati, bajing**!"

Han Chul berteriak keras lalu membanting gitarnya ke meja dan memecahkan semua barang-barang dengan gitarnya dan membuat semua orang ketakutan. Mereka langsung melarikan diri tapi Han Chul menangkap ketua tim dan menyeretnya masuk kembali.


Min Ki memainkan gitar sendirian didalam rumahnya. Saat dia melihat foto teman-teman band-nya, dia langsung mengejek mereka, mengatai mereka bajing** yang tidak punya jiwa dan tidak punya kesetiaan. Min Ki bersumpah tidak mau lagi bertemu dengan mereka semua.

Seseorang mengetuk pintu rumahnya dan saat dia membuka pintu, dia melihat Han Chul membawa gitarnya. Han Chul berkata bahwa dia setuju untuk menanam sawi. Min Ki langsung senang bukan main, dia ingin memeluk Han Chul tapi Han Chul cepat-cepat menghentikannya dan memperingatkan Min Ki bahwa mereka harus mengeluarkan album setelah berhasil menanam sawinya, jika tidak Han Chul bersumpah akan membunuh Min Ki.

Min Ki meyakinkannya untuk tidak cemas lalu mengajak Han Chul masuk. Tapi belum sempat pintu rumahnya tertutup, Ki Joon tiba-tiba muncul dengan membawa drum-nya. Ki Joon berkata bahwa dia punya syarat, dia ingin mereka mengubah nama band mereka karena Ki Joon tidak mau punya masalah dengan boyband EXO. Min Ki awalnya tidak setuju tapi saat Ki Joon hendak pergi, Min Ki akhirnya setuju.

Min Ki dan Ki Joon bersorak merayakan kembalinya band mereka, sama sekali tidak memperhatikan Han Chul yang sedih.


Keesokan harinya, Yoo Na dibawa keluar oleh temannya. Temannya Yoo Na lalu menunjukkan sebuah pesan di dinding yang ditujukan untuk Yoo Na.

"Yoo Na, aku akan kembali dengan membawa berlian 100 karat. Tunggu aku! dari MK"

Temannya Yoo Na bertanya siapa MK tapi Yoo Na hanya tersenyum menatap pesan di dinding itu. Tak jauh dari sana, Min Ki yang tengah bersembunyi, tersenyum saat dia melihat Yoo Na membaca pesannya.

Min Ki pulang dan melihat Ki Joon tengah berusaha membuka bagasi mobilnya yang sudah rusak. Semua barang-barang mereka sudah mereka ikat diatas mobil tapi mereka bingung dimana Han Chul?

Dengan takut-takut, Ki Joon bertanya pada Min Ki apakah Min Ki tidak akan memberitahu Hyuk. Min Ki dengan kesalnya memberitahu Ki Joon bahwa orang kaya seperti Hyuk tidak mungkin bertani didesa. 

"Lagipula, bahkan sekalipun bajing** itu mau ikut, aku yang tidak mau dia ikut!" teriak Min Ki

Di sebuah rumah sakit, seorang suster dan pasien wanita sedang terlibat pertengkaran sengit memperebutkan dokter Kang yang mereka klaim sebagai pacar mereka. si pasien mengklaim kalau dia dan dokter Kang sudah berciuman sementara si suster mengklaim kalau dia dan dokter Kang sudah tidur bersama.


Dokter Kang yang mereka perebutkan adalah Hyuk yang melihat pertengkaran ini dengan ketakutan lalu diam-diam dia berusaha melarikan diri dari TKP.

Tapi dia dihalangi oleh salah seorang dokter yang langsung memarahinya karena Hyuk telah membuat banyak masalah di rumah sakit ini. Tapi Hyuk dengan tenangnya memberitahu dokter itu untuk tidak marah-marah atau dia akan menanggung akibatnya, akhirnya walaupun kesal, dokter itu langsung diam. 



Hyuk lalu memberitahu semua orang bahwa dia adalah anak dari kepala rumah sakit ini makanya biarpun dia baru menjadi dokter magang tapi dokter yang satunya itu berusaha menjilatnya.

Tepat saat itu ayahnya Hyuk datang, Hyuk pun langsung menyapa sang ayah dengan ceria tapi ayahnya Hyuk cuma memandanginya dengan wajah kesal lalu pergi tanpa membalas sapaan Hyuk.

Di rumah sakit yang sama, Han Chul baru keluar setelah mendapat obat dari dokter. Saat dia berjalan keluar rumah sakit, Hyuk melihatnya. Hyuk langsung mengejarnya, melompat memeluk Han Chul dari belakang sambil berteriak menyapa Han Chul dengan ceria.

Hyuk bertanya Han Chul mau kemana tapi Han Chul menjawab kalau Hyuk tidak perlu tahu. Saat Hyuk terus memaksanya, Han Chul berkata kalau seseorang melarangnya memberitahu Hyuk. Hyuk mulai bertanya-tanya siapa orang yang akan bicara seperti itu, lalu menduga kalau orang itu pasti Min Ki.

Han Chul pun akhirnya memberitahu Hyuk tentang rencana Min Ki yang mengajak mereka semua untuk berkebun sawi. Hyuk merasa sepertinya berkebun sawi itu menyenangkan, maka dia pun langsung memutuskan untuk membuang jas dokternya di tempat sampah lalu memaksa ikut bersama mereka.

Mereka berempat akhirnya berkumpul lagi dan bersama-sama pergi ke tanah warisan Min Ki. Dalam perjalanan, Hyuk bernyanyi sekeras-kerasnya dengan gembira sampai membuat Min Ki emosi. Saat mobilnya masih jalan, Min Ki berteriak marah dan berusaha memukul Hyuk sampai membuat mobilnya oleng.