Sinopsis My Love From Another Star Episode 16 Part 1

“Aku hanya ingin menegaskan seandainya kau belum mengerti. Aku juga tidak menyukaimu sekarang. Aku lebih tidak menyukaimu karena kau bersikap seperti ini. Jadi pergilah dari hadapanku, maksudku, pergilah dari hidupku. Kumohon. Juga, kuharap kau tahu betapa egoisnya dirimu.”
Song Yi berbalik pergi. Tiba-tiba semua lampu di tempat itu mulai menyala. Song Yi takjub melihatnya lalu menoleh. Min Joon mengerjapkan matanya tanpa memandang Song Yi. Song Yi tiba-tiba melayang ke arah Min Joon. Dan mendarat tepat di hadapannya. Song Yi harus berpegangan pada Min Joon untuk mengembalikan keseimbangannya.
shot0005 shot0007
“Apa yang kaulakukan?” tanyanya.
“Hal paling egois yang bisa kulakukan padamu.”
Min Joon mencium Song Yi. Untuk sejenak Song Yi memejamkan matanya, larut dalam ciuman itu.
Namun ia segera sadar dan mendorong Min Joon dengan marah.
shot0010 shot0012
“Do Min Joon-sshi, benar-benar tidak ada hal yang tidak bisa kaulakukan. Kau benar-benar hebat,” ujar Song Yi tajam. Ia berbalik pergi.
Min Joon mencoba menghalanginya.
“Kenapa? Apa kau menyukaiku?” tanya Song Yi.
shot0018 shot0020
Min Joon hanya menatap Song Yi. Seperti hendak mengatakan sesuatu namun tidak ada kata yang terucap.
“Kau menyukaiku?” tanya Song Yi lagi.
Tak ada jawaban. Song Yi kecewa dan merasa terluka. Ia berkata Min Joon bahkan tidak bisa berbohong. Seharusnya Min Joon mengiyakan agar tidak merusak suasana. Min Joon tampak kesulitan untuk berbicara.
Song Yi membalikkan tubuhnya. Ia bertanya apakah ini kebiasaan di tempat asal Min Joon. Mencium gadis yang tidak disukai?
shot0024 shot0027
“Ini di bumi. Dan di sini tidak seperti itu. Pria hanya mencium gadis yang mereka sukai. Ini salah. Do Min Joon-sshi, bukankah begitu?”
Karena Min Joon tidak merespon, Song Yi berbalik. Ia melihat Min Joon berlutut di tanah sambil memegangi dadanya dan terlihat sakit. Song Yi terkejut.
shot0031 shot0032
Song Yi dengan susah payah menyeret Min Joon yang jatuh pingsan. Ia berhasil memasukkan Min Joon ke dalam mobil.
“Apa gunanya punya kekuatan super?” omelnya kelelahan, “Ia selalu pingsan setelah kiss!”
shot0035 shot0042
Song Yi duduk di kursi mengemudi dan kebingungan mencari kuncinya. Setengah sadar, Min Joon berkata kuncinya ada di sakunya. Song Yi mengambil kuncinya dan menyalakan mesin mobil.
Ia hendak memasangkan safety belt Min Joon ketika kepala Min Joon terkulai ke pundak Song Yi. Song Yi terdiam. Ia meraba dahi Min Joon.
“Sebenarnya kau berasal dari bintang mana?” tanya Song Yi khawatir.
Tubuh Min Joon lemas dan bersandar pada Song Yi.
shot0049 shot0052
Sinopsis Episode 16:
Rupanya kemampuan Song Yi berzigzag mengendarai mobil ada gunanya juga. Seandainya Min Joon dalam keadaan sehat, ia pasti memilih berteleport ke tempat aman. Song Yi memacu mobil dengan kencang, berkelat-kelit mendahului kendaraan lainnya.
“Minggir! Minggir ! Ada yang sekarat!” serunya sambil terus menekan klakson.
shot0053 shot0056
“Pelan-pelan, atau aku akan benar-benar mati,” gumam Min Joon lirih. Wajahnya semakin pucat. Err…pucat sakit atau ketakutan melihat gaya menyetir Song Yi?
“Tidakkah kaulihat aku melakukan yang terbaik untuk menyelamatkanmu?”
Min Joon menyandarkan tubuhnya ke kursi dan hampir pingsan lagi.
“Kau tidak apa-apa, Do Min Joon-sshi? Kau tidak apa-apa?” tanya Song Yi khawatir sambil terus melihat ke arah Min Joon. Aaaargg…liat ke depan!!
Min Joon bergumam tak jelas.
“Hah? Apa? Berbicaralah, Do Min Joon-sshi. Ada apa?” Song Yi malah memiringkan tubuhnya ke arah Min Joon.
“Ke depan! Lihat ke depan!” Dengan susah payah Min Joon menunjuk ke depan.
shot0066 shot0069
Tepat sebelum menabrak mobil lain, Song Yi berhasil menekan rem. Mereka terhempas ke depan namun tertahan safety belt. Kalau aku jadi Min Joon pasti udah beneran pingsan >,< ….dan sepertinya Min Joon benar-benar jadi pingsan.
Akhirnya mereka tiba di apartemen. Song Yi berusaha memapah Min Joon namun ia mulai kelelahan hingga sempat tidak kuat menahan beban Min Joon. Min Joon pun jatuh tergeletak di lantai. Ouucchh…
Song Yi berhasil membaringkan Min Joon di tempat tidur. Fiuhh….
shot0075 shot0078
Dasar Song Yi. Bukannya merawat dengan lembut, ia malah mengguncang-guncang tubuh Min Joon.
“Katakan padaku, ini bukan kebetulan kan?”
“Apanya?”
“Ketika terakhir kali kita kiss, kau pingsan. Dan sekarang kau pun begitu. Apa masalahnya?”
Min Joon tidak ingin menjawabnya. Tapi Song Yi ingin jawaban.
“Jangan mengabaikanku. Jawab aku. Apa rahasiamu? Apa lebih mengejutkan dari kenyataan bahwa kau adalah alien?”
shot0084 shot0083
Min Joon terlalu lemah untuk meladeni Song Yi.
Song Yi mulai menganalisa sendiri. Sepertinya sakit Min Joon ini ada kaitannya dengan sentuhan. Tapi tidak ada masalah saat ia memegang tangan Min Joon.
“Tidak boleh kiss. Aku benar kan?” tanyanya. Jika Min Joon benar-benar alien, bukankah itu artinya Min Joon spesies yang berbeda dari manusia? Min Joon makhluk luar angkasa, dan ia makhluk bumi. Bukannya takut, Song Yi malah merasa geli memikirkannya.
“Pokoknya aku harus tahu apa yang boleh dan apa yang tiak boleh! Sebagai pencegahan dan antisipasi seberapa jauh kita bisa melangkah. Jadi, tidak bisa lebih jauh dari kiss? Kiss dan selebihnya tidak boleh?” tanyanya hati-hati.
Min Joon yang kolot malu membicarakan hal seperti ini. Song Yi berkata Min Joon yang lebih dulu mengungkapkan jati dirinya sebagai alien, jadi Min Joon harus memberitahunya apa yang boleh dan apa yang tidak boleh.
shot0091shot0100 
Min Joon menarik tubuh Song Yi hingga berbaring di sisinya, lalu memeluknya.
“Ini boleh,” ujarnya singkat.
Meski senang, Song Yi berusaha tidak menunjukkannya. Ia berkata Min Joon sudah menunjukkan apa yang boleh, jadi Min Joon bisa melepasnya. Min Joon malah mempererat pelukannya.
“Kubilang lepaskan,” kata Song Yi, diam-diam tersenyum. “Kau tidak pernah menurut. Kalau begitu aku tidak punya pilihan lain.”
shot0102 shot0108
Song Yi meringkuk nyaman di sisi Min Joon. Tapi masih ada hal yang mengganggu pikirannya.
“Kita harus membereskan sesuatu lebih dulu. Aku pernah menanyakan pendapatmu mengenai diriku sebagai wanita. Aku tidak perlu mengingatkan betapa kau mengacuhkanku setelah itu. Lalu kau membicarakan pemilik tusuk rambut itu. Kau bilang kau tertarik hanya karena aku mirip dengannya. Kau bilang kau tidak tertarik jika aku bukan dia, iya kan? Jadi aku mundur. Tapi tiba-tiba kau muncul dan menciumku tanpa ijin. Kau juga pasti ingin tahu jika kau berada di posisiku.
Ciuman itu…..untuk siapa? Untukku? Atau untuk gadis yang mirip denganku?”
Min Joon sepertinya tidur karena ia memejamkan mata dan tidak bergerak sedikitpun.
“Apakah kau tahu cinta segitiga yang terburuk itu seperti apa? Cinta segitiga dengan gadis dalam kenangan seorang pria. Jika dia ada di dunia nyata, aku bisa mencari siapa dia. Aku bisa berhadapan dan bertarung langsung dengannya. Tapi jika ia terkunci dalam ingatanmu, bagaimana aku bisa mengalahkannya? Aku benar-benar ingin tahu, ciuman itu untuk siapa? Untukku atau gadis itu?”
shot0119 shot0120
Hening sesaat.
“Untuk Chun Song Yi….”
Meski hatinya berbunga-bunga, Song Yi pura-pura tidak mendengar dengan jelas.
“Siapa?”
“Chun Song Yi.”
shot0130shot0134
“Apa kaubilang? Siapa?” Song Yi tersenyum.
“Chun Song Yi.”
“Aku?”
“Benar, kau.”
Song Yi langsung merapatkan diri pada Min Joon. Min Joon memeluknya dengan kedua tangannya. Persis seperti dalam mimpinya. Aww….ngga bisa berhenti senyum melihat adegan ini^^
shot0137 shot0139
Keesokan paginya, Yoon Jae menyadari Song Yi tidak pulang semalaman. Ia langsung menelepon kakaknya dan menegurnya.
Song Yi mengendap-endap keluar dari kamar Min Joon sambil mengangkat telepon Yoon Jae. Ia beralasan habis syuting semalaman dan saat ini ia sedang berada di tempat parkir. Sebentar lagi ia sampai.
shot0143 shot0144
Tapi begitu ia keluar dari apartemen Min Joon, ia melihat adiknya itu berdiri memandangnya. Ini tidak seperti yang kaupikirkan, Song Yi membela diri.
“Kakak bekerja semalaman?” tanya Yoon Jae.
“Kedengarannya memang begitu, tapi tidak seperti yang kaupikirkan,” Song Yi berusaha menenangkan adiknya.
“Masuk ke dalam!” bentak Yoon Jae marah. Haha…ini yang jadi kakak yang mana sih?
shot0148 shot0154
Song Yi duduk di karpet sambil mencabuti benangnya. Persis seperti anak kecil yang sedang dimarahi ayahnya. Yoon Jae memukul sofa dengan kesal.
“Apa kakak semalaman berada di tempatnya? Apa kakak tidak waras?”
“Sudah kubilang. Tidak seperti yang kaupikirkan. Ia tidak dalam kondisi untuk berbuat seperti itu.”
“Bukan itu masalahnya. Semua pria itu sama saja, dasar bodoh!”
“Tapi…”
“Gelap, ada dinding dan tembok, maka selesai sudah!” kata Yoon Jae gemas melihat kepolosan kakaknya.
shot0160 shot0162
“Apanya?”
“Pria itu memiliki beberapa kebutuhan. Gelap, dikelilingi tembok, dan ada atap. Maka hanya satu hal yang ada di pikiran mereka.”
Song Yi berkata Min Joon bukan orang seperti itu dan lagi Min Joon sedang sakit.
“Memangnya dia bukan pria kalau sedang sakit?” Yoon Jae berkeras. “Dia pasti memakai selimut. Selesai sudah jika ia punya selimut!”
Song Yi jadi kesal dan meminta Yoon Jae mendengar baik-baik. Ia dan Min Joon tidak bisa melakukan apapun. Ruangannya memang gelap, ada dinding dan atap, juga selimut, tapi tidak terjadi apapun seperti yang Yoon Jae pikirkan. Aneh, Song Yi malah terdengar kecewa waktu mengatakan itu ;p
shot0173 shot0176
Jae Kyung pergi ke rumah sakit. Ia telah mendapat laporan dari asistennya bahwa ada kemungkinan Hwi Kyung melihatnya di set syuting Song Yi.
Ia terkejut saat masuk kamar Hwi Kyung, Hwi Kyung sudah sadar dan menyapanya dengan hangat seperti biasanya. Jae Kyung menghampirinya dan kedua orangtuanya yang nampak gembira. Ia bertanya kapan Hwi Kyung sadar. Tadi pagi, jawab ibunya.
shot0178 shot0181
Ia lalu menanyakan kondisi Hwi Kyung pada dokter. Dokter berkata tidak ada tanda-tanda kelumpuhan, juga tidak ada masalah pada syarafnya. Hwi Kyung akan baik-baik saja dalam beberapa hari ke depan.
Jae Kyung masih ragu dan menanyakannya pada Hwi Kyung. Hwi Kyung berkata ia hanya merasa sedikit pusing. Ia bahkan berterima kasih pada dokter karena mengoperasinya begitu rupa hingga ia tidak perlu dibotaki. Jae Kyung tidak nampak senang mendengarnya.
shot0183 shot0186
“Hanya saja ia tidak ingat apa yang terjadi pada kecelakaan itu,” kata ibunya. Jae Kyung langsung tertarik.
Hwi Kyung berkata ia hanya ingat memesan katering untuk dikirim ke tempat syuting, tapi ia tidak ingat apa yang terjadi pada hari itu. Dokter berkata hal itu mungkin saja terjadi untuk sementara. Ayah bahkan tidak mempermasalahkannya.
Hwi Kyung menanyakan keadaan Song Yi pada kakaknya. Ibunya tidak suka puteranya membicarakan Song Yi dan seperti biasa Hwi Kyung membela Song Yi-nya. Ia hendak menelepon Song Yi. Jae Kyung tampaknya lega karena Hwi Kyung tidak ingat kejadian hari itu.
shot0195 shot0198
Yoo Seok dan Detektif Park mengamati rekaman interogasi Jae Kyung namun mereka sulit membaca pikiran Jae Kyung karena ekspresinya tidak pernah berubah.
Dalam interogasi tersebut, Yoo Seok menanyakan hubungan Jae Kyung dan Yoo Ra. Jae Kyung tetap menyangkal tapi ia berkata mungkin Yoo ra berpikir sebaliknya. Mereka memang pernah bertemu beberapa kali untuk urusan bisnis dan juga beberapa kali makan bersama. Ia berkata polisi pasti sudah menyelidiki masa lalunya. Sejak bercerai dengan istrinya, ia tidak pernah memiliki hubungan dengan wanita lain.
shot0210shot0202 
Detektif Park bertanya apakah Jae Kyung pernah berbicara dengan mantan istrinya. Kami sudah putus hubungan, kata Jae Kyung. Yoo Seok bertanya apa Jae Kyung tahu di mana mantan istrinya sekarang.
“Kudengar ia pergi ke Inggris. Apa hubungannya dengan kasus ini?” tanyanya nampak khawatir.
“Kami memiliki sumber yang mengatakan bahwa Han Yoo Ra menemui mantan istrimu.”
Jae Kyung pura-pura terkejut. “Kalau begitu apa istriku ada di Korea? Atau Han Yoo Ra pergi ke Inggris untuk menemuinya?””
Tapi Detektif Park merasa keterjutan Jae Kyung tidak seperti dibuat-buat. Jauh lebih rasional dari orang yang mengaku bisa teleport. Yoo Seok berkata mereka harus memusatkan perhatian untuk mencari di mana mantan istri Jae Kyung.
Detektif Park berkata latar video itu seperti rumah sakit jiwa. Ia sudah mencari ke mana-mana namun tidak menemukan mantan istri Jae Kyung. Ia melihat catatat asuransi medis mantan istri Jae Kyung, namun hasilnya nihil. Mantan istri Jae Kyung tercatat memiliki sebuah tempat di daerah Gangnam, namun tempat itu kosong.
shot0207 shot0212
Belum sempat menyelidiki lebih lanjut, Yoo Seok dipanggil oleh atasannya. Kepala Penuntut Umum menarik Yoo Seok dari kasus tersebut. Atasannya berkata ia mengerti Yoo Seok sangat ingin menuntaskan kasus pertamanya ini karena itu ia selama ini membiarkannya, tapi untuk apa mereka membuang-buang waktu?
“Tapi kematian Han Yoo Ra mungkin saja sebuah pembunuhan,” protes Yoo Seok.
“Oleh siapa? Pewaris S&C? Gunakan akal sehatmu. Ia memiliki segalanya, untuk apa ia melakukan itu?”
Yoo Seok tetap ingin melanjutkan penyelidikan, tapi atasannya memutuskan untuk menutup kasus ini dengan kesimpulan bunuh diri. Yoo Seok geram namun tidak bisa apa-apa.
shot0219 shot0225
Dan yang berada di balik penutupan kasus itu adalah Presdir S&C, ayah Jae Kyung. Ia bertanya apakah Jae Kyung memang berkencan dengan artis yang sudah mati itu. Kenapa Jae Kyung dipanggil Penuntut?
Jae Kyung berkata ia menjawab semua pertanyaan dalam interogasi itu dengan jujur. Bahwa ia dan Yoo Ra tidak memiliki hubungan.
“Benar, kau tidak akan membuat kesalahan,” kata ayahnya yakin. “Jangan lupa, setelah apa yang terjadi pada kakakmu secara tiba-tiba, hanya kau satu-satunya harapanku sekarang. Jangan membuat kesalahan atau memiliki kekurangan. Kau adalah pewarisku.”
Jae Kyung mengiyakan.
shot0232 shot0235
Min Joon membuka pintu apartemennya. Yoon Jae berdiri di sana dengan wajah di-sangar-sangar-in.
“Ada apa?” tanya Min Joon, dengan wajah yang masih pucat.
“Apa kakakku menginap semalam?”
“Ia tidak tidur.”
“Permisi,” Yoon Jae nyelonong masuk ke dalam rumah Min Joon.
“Dia dan kakaknya bersikap seakan ini rumah mereka,” gumam Min Joon.
shot0240 shot0241
Ketika ia tiba di ruang tamu, Yoon Jae sudah duduk dengan tenang.
“Nyamanlah seperti di rumah sendiri,” ujar Yoon Jae mengisyaratkan agar Min Joon duduk.
“Ini memang rumahku.”
Yoon Jae berkata ia sudah mengawasi sejak kakaknya memberi kimchi pada Min Joon, dan akhirnya seperti ini. Min Joon tersenyum geli.
“Aku bertanya padamu sebagai seorang pria pada seorang pria. Apa kau menyukai kakakku?” tanya Yoon Jae dengan gaya cool.
“Siapa namamu?”
“Chun Yoon Jae, Pak,” Yoon Jae segera menyesal telah menjawab pertanyaan Min Joon seperti menjawab pertanyaan gurunya. Ia buru-buru berkata bukan itu yang penting. “Kau menyukai kakakku atau tidak?”
shot0243shot0245 
Min Joon malah tertawa.
“Tertawa? Kau membuatku duduk di sini dan tertawa?”
“Aku tidak membuatmu duduk di sana. Kau yang menerobos masuk dan duduk di sana.”
“Itu benar. Aku ke sini untuk bertanya sebagai seorang pria. Pria dengan pria. Apa kau menyukai kakakku?”
“Apa kau mau susu coklat?”
“Kau punya?” sahut Yoon Jae cepat, yang langsung disesalinya. This kid XD
shot0253 shot0254
Sambil menyesap susu coklatnya, Yoon Jae berkata banyak pria yang mengejar kakaknya sejak kakaknya masih sekolah. Dan ia yang selalu sibuk menangani mereka. Tapi Min Joon adalah pria pertama yang disukai kakaknya.
“Aku tidak tahu kenapa, tapi…..” perkataan Yoon Jae terhenti.
shot0262 shot0267
Tiba-tiba ia berjalan melewati Min Joon yang sedang duduk… menuju teropong Min Joon. Bagai menemukan mainan yang sudah lama diidam-idamkannya, Yoon Jae melihat-lihat teropong itu.
“Apa ini teropong bintang?” tanyanya pada Min Joon yang berjalan mendekat.
“Hmm…”
“Seberapa jauh teropong ini bisa melihat.”
“Hingga ke Yupiter dan Saturnus.”
“Daebakk…”
shot0270 shot0273
Yoon Jae beralih ke teropong di ruangan lain yang ukurannya lebih besar. Kaya di toko mainan aja >,<
Min Joon menjelaskan kemampuan teropong itu. Itu adalah teleskop yang bisa melihat Andromeda dan kelompok bintang.
“Semua ini milikmu?” tanya Yoon Jae.
“Hmmm..”
shot0281 shot0286
“Apa aku boleh minta tolong? Bolehkah aku mengambil selfie? Tepat di samping teleskop ini?”
Min Joon memperbolehkan. Yoon Jae langsung berpose dengan teleskop itu. Melihat Yoon Jae tertarik dengan bintang-bintang, Min Joon memperlihatkan beberapa foto.
Itu adalah foto Gurun Atacama di Chili. Yoon Jae bercita-cita ingin pergi ke sana setelah bisa menghasilkan uang. Min Joon berkata itu adalah tempat favoritnya di bumi. Banyak matahari dan berudara kering. Langit yang jernih hingga membuatmu berpikir bintang-bintang berjatuhan di waktu malam. Yoon Jae terpukau mendengar penjelasan Min Joon.
shot0300 shot0309
“Mereka mengatakan pada bulan Maret 20014 Asteroid 2003QQ47 akan menabrak bumi. Jangan percaya hal itu. Jangan bilang kau akan berhenti sekolah karena hal itu,” Min Joon menasihati.
“Kukura itu betulan karena NASA sudah mengkonfirmasinya. Benarkah berita itu tidak benar?” tanya Yoon Jae.
Min Joon berkata NASA memperkirakan kemungkinan terjadinya tubrukan dengan asteroid itu adalah 250.000:1 lalu mereka mengumumkan bahwa hal itu tidak terjadi.
“Oh begitu….aku akan percaya padamu dan tidak akan berhenti sekolah karena serangan asteroid. Aku merasa telah bertemu dengan soulmate –ku. Rasanya benar-benar menyenangkan,” kata Yoon Jae tulus.
shot0315   shot0318
Min Joon tersenyum.
“Kakakku memiliki banyak kekurangan. Dia benar-benar tidak sebanding denganmu, tapi baik-baiklah padanya. Dan juga, aku ingin mengatakan sesuatu.”
“Hmm?”
“Bolehkah aku datang lagi ke sini?” Bwahahahaha XD bukan cuma kakaknya, adiknya juga “jatuh cinta” sama Min Joon.
shot0327 shot0328
Song Yi mengunjungi Hwi Kyung, namun wajahnya nampak murung dan ragu. Hwi Kyung menepuk tempat tidurnya dan meminta Song Yi duduk di sampingnya.
shot0331 shot0332
Song Yi menghampiri Hwi Kyung lalu memeluknya. Hwi Kyung kebingungan.
“Ada apa? Kau akan membuatku terkena serangan jantung dan membuatku kembali koma,” guraunya.
“Bodoh, bagaimana jika kau mati? Mengapa kau melakukannya?”
shot0339shot0343
Hwi Kyung berkata untuk apa ia mati meninggalkan Song Yi. Song Yi melepaskan pelukannya dan duduk di samping Hwi Kyung.
“Jika terjadi sesuatu padamu, aku juga tidak akan hidup. Bagaimana bisa aku hidup? Kenapa kau harus terluka karena aku? Aku tidak pernah melakukan apapun untukmu,” kata Song Yi dengan air mata berlinang.
“Chun Song Yi, kau membiarkan aku mencintaimu. Coba kulihat, apa kau terluka?” Hwi Kyung memeriksa wajah Song Yi.
shot0353 shot0357
Song Yi semakin sedih melihat perhatian Hwi Kyung seperti itu. Ia menangis.
“Hwi Kyung-ah…aku minta maaf.”
“Jangan menangis.”
“Meski kau seperti ini, tidak ada yang bisa kulakukan untukmu. Aku merasa aku membuatmu tidak bahagia. Aku… menyukai Do Min Joon. Dan aku tidak bisa melakukan apapun mengenai itu.”
Meski hatinya terluka dan sedih, Hwi Kyung tersenyum. 
“Aku mengerti. Aku juga tidak bisa apa-apa mengenai itu. Sudahlah, kau membuatku nampak menyedihkan,” Hwi Kyung kembali berusaha bercanda.
shot0360shot0365
“Aku tidak tahu apakah aku bisa hidup tanpa temanku, Lee Hwi Kyung. Tapi aku merasa ini salah. Mari kita…”
“Chance! (kesempatan),” Hwi Kyung mengangkat tangannya.
Eh? Apa maksudnya?
shot0370 shot0371
Kilas balik:
Hwi Kyung babak belur dipukuli anak lain.
“Hwi Kyung, apa kau tidak apa-apa?” tanya Song Yi khawatir.
“Chance!” seru Hwi Kyung, dengan hidung berdarah.
shot0374 shot0381
“Ya! Kau sempat-sempatnya menginginkan “chance” sekarang?”
“Kenapa? Kau bilang terima kasih padaku. Biarkan aku menggunakan “chance” ini suatu saat nanti.”
Song Yi memarahi Hwi Kyung yang ikut campur saat anak-anak lain mengganggunya. Hwi Kyung berkata itu tidak boleh. Ia akan membunuh orang yang mengganggu Song Yi.
Song Yi mengeluarkan saputangannya untuk membersihkan luka Hwi Kyung. Hwi Kyung berseru kesakitan. Ia berkata jika Song Yi merasa tidak enak padanya, maka ia meminta kartu “chance” (jadi inget permainan monopoli, ada kartu “dana umum” sama kartu “kesempatan”).
shot0383 shot0384
“Chance apa?”
“Kabulkan permintaanku saat aku memintanya.”
“Baiklah.”
“Benarkah?” seru Hwi Kyung senang.
Ia meminta Song Yi menandatangani tangannya sebagai tanda kesepakatan. Song Yi menandatangani dengan menulis namanya dengan jari di tangan Hwi Kyung. Hwi Kyung lalu menempelkan tangannya itu ke dahi Song Yi sebagai stempel sah.
shot0392 shot0393
Dan sekarang Hwi Kyung ingin menggunakan kartu “chance” itu. Ia menempelkan tangannya di dahi Song Yi dan bertanya apakah Song Yi masih ingat. Song Yi ingat.
“Kau tahu aku terus menyimpannya sampai sekarang.”
“Apa keinginanmu?” tanya Song Yi.
“Jangan katakan apa yang akan kaukatakan. Tentu saja aku sedikit tidak bahagia karena aku tidak bisa dicintai oleh orang yang kucintai. Tapi jika kau tidak ada di sisiku, maka aku benar-benar tidak akan bahagia. Jadi, jangan katakan apa yang akan kaukatakan.”
Song Yi menatap Hwi Kyung dengan pipi yang basah oleh air mata. Hwi Kyung mengusap air mata Song Yi dengan lembut.
shot0399shot0412
Malamnya, Jae Kyung kembali menjenguk Hwi Kyung. Ia tahu Song Yi tadi menjenguk Hwi Kyung. Ia ingat Song Yi pernah berkata bahwa ia memberitahu Hwi Kyung mengenai hubungannya dengan Yoo Ra.
“Kudengar Song Yi memberitahumu sesuatu mengenai Han Yoo Ra.”
“Ya, ia mengatakannya,” kata Hwi Kyung polos.
“Apa yang ia katakan?” tanya Jae Kyung.
“Bahwa mereka tidak menyukai satu sama lain. Ia bilang Han Yoo Ra menyebalkan. Ia sering mengata-ngatainya di belakang.”
shot0415   shot0417
“Lalu, ada lagi?”
“Lagi? Apanya?”
“Apa ia mengatakan sesuatu mengenai kematian Han Yoo Ra?” tanya Jae Kyung, mulai tak sabar.
Hwi Kyung pura-pura mengingat-ingat. Hwi Kyung berkata Song Yi pernah bilang ia merasa diperlakukan tidak adil karena kematian Yoo Ra bukanlah kesalahannya. Itu saja yang ia ingat.
Lalu Hwi Kyung memegangi kepalanya, seakan mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum kecelakaan itu. Ia berkata ingatannya hanya sepotong-sepotong. Kepalanya pusing jika ia berusaha mengingat. Tentu saja Jae Kyung tidak ingin Hwi Kyung ingat. Ia menyuruh Hwi Kyung beristirahat.
Wajah Hwi Kyung berubah serius setelah kakaknya pergi.
shot0421shot0425