Sinopsis My Love From Another Star Episode 8

Orang yang menyamar menjadi dokter membawa Song Yi ke tepi jurang. Ia mendudukkan Song Yi di mobil dan merusak rem mobil itu.
Min Joon berdiri di atas atap gedung untuk mendengarkan.
"Tolong aku!" teriak Song Yi. "Do Min Joon!"
Min Joon berteleportasi dan menghentikan mobil Song Yi.
Song Yi keluar dari mobil, namun Min Joon sudah menghilang.

Song Yi melihat ke depan mobil. Kaca lampu mobil pecah.
"Manager Do..." panggil Song Yi. "Do Min Joon..."
Namun Min Joon tidak juga muncul.
"Dimana kau?" tanya Song Yi. "Tolong keluarlah. Aku takut. Tolonglah, kumohon..."
Mendadak terdengar bunyi ponsel.

Song Yi menemukan ponselnya di dalam mobil (???)
Hwi Kyung yang menelepon. Ia panik mendengar Song Yi menangis.

Dari GPS, Hwi Kyung berhasil mengetahui keberadaan Song Yi dan datang untuk menjemputnya.
Hwi Kyung mengantar Song Yi kembali ke rumah sakit. Disana, mereka berpapasan dengan Min Joon.
Hwi Kyung memarahi Min Joon karena tidak menjaga Song Yi.
Song Yi bertanya pada Min Joon mengenai keberadaannya. Min Joon mengatakan bahwa ia baru saja kembali dari kantor polisi.
Song Yi terlihat tidak percaya.
"Aku jelas-jelas melihatmu." ujar Song Yi.
"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan." ujar Min Joon, berbohong. "Karena temanmu sudah ada disini. Bisakah aku pergi sekarang?"
"Pergilah." ujar Hwi Kyung. "Dan satu hal, aku adalah pacarnya, bukan temannya."
Dengan acuh, Min Joon berjalan pergi.

Sambil berjalan pergi, Min Joon mendengar Song Yi mengucapkan terima kasih pada Hwi Kyung.
Min Joon berhenti berjalan dan melihat tangannya yang terluka karena pecahan lampu kaca mobil. Tadi ia menyembunyikan tangannya dalam saku mantelnya agar Song Yi tidak melihat.

"Kenapa kau melakukan kesalahan?" tanya Jae Kyung. "Biasanya kau tidak pernah gagal."
"Itu karena..."

Flashback
Tidak lama setelah mobil melaju dan hampir jatuh ke jurang, mobil tersebut mendadak berhenti.
Kedua anak buah Jae Kyung melihat Min Joon, namun sekedipan mata Min Joon menghilang.
Kedua anak buah Min Joon hendak maju untuk membunuh Song Yi, namun dengan kecepatannya, Min Joon menjatuhkan kedua orang itu hingga pingsan.
Ketika tersadar, kedua orang itu sudah berada di tempat yang jauh.
Flashback ends

"Siapa orang itu?" tanya Jae Kyung.
"Aku... aku tidak tahu."

Min Joon mengobati lukanya.
Walaupun alien, Min Joon juga bisa merasakan sakit ternyata.
Dari dalam, Min Joon bisa mendengar Song Yi kembali ke apartemen bersama Hwi Kyung.
Song Yi menolak untuk tinggal di rumah sakit.

Setelah Hwi Kyung pergi, Song Yi masuk ke apartemennya. Ia menjerit ketika melihat apartemennya berantakan.
Min Joon menekan bel apartemen Song Yi.
"Ada apa?" tanya Min Joon.
"Seseorang masuk ke rumahku." jawab Song Yi ketakutan. "Rumahku berantakan."
Min Joon hendak masuk ke dalam, namun Song Yi melarang.
"Bagaimana kalau mereka masih bersembunyi di dalam?" tanya Song Yi.

Karena Song Yi tidak punya tempat untuk pergi, Min Joon mengizinkannya untuk tinggal di rumahnya sementara waktu.
"Aneh sekali." ujar Song Yi. "Setiap aku mengalami masa sulit, kau selalu ada di sampingku. Apakah kau benar-benar tidak ada disana?"
"Dimana itu 'disana'?" tanya Min Joon.
"Bukan apa-apa." ujar Song Yi. "Sepertinya aku menjadi agak aneh."
Min Joon berbalik.
"Apa kau terluka?" tanya Song Yi, melihat tangan Min Joon di perban.
"Ada kecelakaan kecil ketika aku kembali dari kantor polisi." jawab Min Joon.
"Kecelakaan apa?"
"Tidak penting! Berhenti mengangguku. Mandi dan istirahatlah." kata Min Joon.

Lagi-lagi Hwi Kyung menemui Se Mi untuk curhat mengenai Song Yi.
Se Mi kelihatan kesal.
"Apa kau bertengkar dengan Song Yi?" tanya Hwi Kyung. "Song Yi memang sedang tidak stabil akhir-akhir ini. Apa ia memarahimu?"
"Hwi Kyung, aku bukan orang baik." ujar Se Mi. "Aku hanya orang jahat yang berpura-pura menjadi orang baik."
"Apa maksudmu?" tanya Hwi Kyung seraya mengusap rambut Se Mi. "Se Mi-ku adalah orang paling baik di dunia. Karena itulah aku mengatakan hal-hal yang tidak pernah kukatakan pada Song Yi."

"Pria 12 tahun yang lalu... Orang yang menyelamatkan Song Yi..." ujar Se Mi. "Aku melihatnya."
"Apa? Dimana?" tanya Hwi Kyung. "Bagaimana kau bisa tahu wajahnya?"
"Sebenarnya, aku menyaksikan kecelakaan itu juga." ujar Se Mi.
"Siapa laki-laki itu? Apa yang ia katakan? Apa ia mengatakan pada Song Yi kalau ia menyelamatkannya?"
"Aku yakin dia orangnya." ujar Se Mi. "Jika aku mengatakan pada Song Yi, apa yang akan terjadi? Song Yi sudah menunggu orang itu sejak lama."

Song Yi mandi dan meminjam baju Min Joon.
Song Yi menjelaskan kalau ia tidak punya maksud lain. Ia hanya takut masuk ke rumahnya untuk mengambil baju.
Min Joon bilang ia tidak peduli apakah Song Yi punya maksud tersembunyi atau tidak.
Song Yi tidak percaya. Mulut dan hati bisa saja berbeda.

"Kau lihat keramik ini?" tanya Min Joon. "Cantik bukan? Tidak peduli secantik apapun keramik ini, kau tidak akan pernah melihat kupu-kupu mendatanginya. Sama halnya dengan seekor anak anjing yang lucu tidak akan bisa membuat jantungmu berdebar. Dan pohon pinus yang anggunpun tidak akan bisa membuat jantungmu berdebar."
"Apa maksudmu?"
"Saat ini, Cheon Song Yi yang ada di hadapanku adalah sebuah keramik, anak anjing dan pohon pinus untukku." kata Min Joon. "Jadi kau tidak perlu minta maaf atau khawatir mengenai jantungku yang berdebar karenamu."

Malam itu, Min Joon mengizinkan Song Yi tidur di kamarnya.
Karena punya insomnia, Song Yi minta Min Joon meminjamkannya buku.
Buku yang dipilih Song Yi adalah buka yang biasa Min Joon baca.

Keesokkan harinya, Min Joon pergi ke pasar untuk mencari teripang.
Song Yi hendak keluar, namun di luar turun salju. Ia mencari-cari payung di lemari Min Joon. Disanalah ia akhirnya menemukan sepatunya yang dicuri Min Joon.
Min Joon pulang.
Song Yi minta penjelasan kenapa sepatunya bisa ada di lemari sepatu Min Joon.
Untuk mengalihkan perhatian Song Yi, Min Joon menunjukkan teripang yang dibelinya dari pasar.

Ayah Song Yi, Cheon Min Goo, mengikuti Yoon Jae diam-diam.
Yoon Jae menoleh ke arahnya, karena panik ayahnya melompat dan tidak sengaja tertabrak motor hingga jatuh.
"Aku tidak apa-apa." ujar Min Goo pada pengendara motor. "Cepatlah pergi."
Si pengendara motor pergi.

"Apa kau tidak apa-apa, Paman?" tanya Yoon Jae, menolong Min Goo berdiri.
Yoon Jae menawarkan membawa Min Goo ke rumah sakit, namun Min Goo menolak.
Yoon Jae tidak mengenali ayahnya.

Flashback
Yoon Jae masih sangat kecil ketika ayahnya pergi dari rumah.
Flashback ends

Kelihatannya Song Yi memang tidak berbakat dalam mengerjakan pekerjaan rumah.
Setelah selesai makan, ia melarang Min Joon membereskan piringnya. Ia hendak membereskannya sendiri. Baru saja ia bangkit dari duduk, Song Yi sudah menjatuhkan piringnya. Padahal piring itu dibeli Min Joon saat jaman Joseon dan harganya setinggi langit.

Song Yi kemudian (berniat baik) membersihkan rumah. Namun tanpa sengaja ia menjatuhkan guci Min Joon. Guci dari jaman Joseon kesayangan Min Joon.
Tanpa rasa bersalah, Song Yi mengatakan bahwa ia akan membelikan Min Joon guci yang sama dengan yang ia pecahkan.

Song Yi hendak meneruskan 'membersihkan rumah'. Min Joon memeluk (memegangi) Song Yi dari belakang. Melarangnya untuk melakukan apapun.
Jae Kyung melihat rekaman cctv dari mata boneka teddy bear.
Saat anak buahnya masuk ke apartemen Song Yi, mereka tidak bisa menemukan USB Yo Ra.

Tanpa Jae Kyung ketahui, USB Yo Ra saat itu berada di tangan Min Joon.
Flashback
Setelah mengambil kamera pengintai di mata boneka beruang, Min Joon menyuruh Song Yi bersiap-siap.
Ketika Song Yi sudah pergi ke kamarnya, Min Joon mengambil USB yang ada di laptop Song Yi.
Flashback Ends

Saat menyentuh USB Yo Ra, Min Joon mendapat 'pengelihatan' mengenai seorang pria yang tewas, dan seseorang mengambil USB itu dari si korban. Tanpa pikir panjang, Min Joon menyimpan USB tersebut.
Hwi Kyung mendatangi Se Mi di lokasi syuting saat gadis itu sedang di make up dan mengajaknya keluar.
Hwi Kyung meminta Se Mi agar tidak mengatakan apa-apa soal pria yang menyelamatkan Song Yi, baik ke Song Yi ataupun ke dirinya.

Hwi Kyung membaca artikel interview Se Mi dan mengetahui kalau Se Mi telah lama memendam perasaan pada seseorang. Hwi Kyung menyarankan agar Se Mi memberi tahu pria itu kalau ia menyukainya.
Hwi Kyung pamit pergi.

Baru beberapa langkah Hwi Kyung berjalan, Se Mi meneleponnya.
"Kenapa kau meneleponku?" tanya Hwi Kyung. "Telepon pria itu."
Se Mi hanya diam.
"Kubilang telepon pria yang kau sukai." ulang Hwi Kyung.
Se Mi hanya diam sambil memandang Hwi Kyung.

Ibu Song Yi mendatangi apartemen Min Joon.
Ia berkata kalau Min Joon boleh menjadi manager Song Yi jika ia menyukai Min Joon.
Ibu Song Yi mulai membanjiri Min Joon dengan pertanyaan-pertanyaan.
"Apa aku harus menjawab semua pertanyaan itu?" tanya Min Joon.
Ibu Song Yi mengangguk. "Kau lolos." katanya. "Aku suka kau yang tidak banyak omong. Kau tahu, syarat pertama seorang manager adalah dia harus bisa menutup mulutnya."
Ibu Song Yi memberikan nomor teleponnya pada Min Joon, berpesan agar meneleponnya jika Song Yi melakukan apapun, dan beranjak pergi.

Song Yi datang ke toko buku Bok Ja untuk mengembalikan buku yang diminjamnya.
"Aku meminjamkan buku ini pada Tuan Do Min Joon-ku, tapi kenapa bisa kau yang mengembalikannya?" tanya Bok Ja bingung.
"Tuan Do Min Joon-ku?" protes Song Yi. "Aku yang menyuruhnya meminjam buku itu."
"Kau pikir siapa dirimu menyuruh orang yang mirip porselen (ganteng) untuk meminjam komik?" ujar Bok Ja. "Aku tidak tahu kau yang meminjam. Aku malah marah karena Tuan Do Min Joon tidak mengembalikan bukuku sejak lama."

Song Yi berkonsultasi dengan Bok Ja mengenai dilemanya.
"Kau yakin melihat pria itu (Min Joon) di dalam mobil, tapi mendadak ia berdiri disebelahmu." ulang Bok Ja. "Mobilmu hampir jatuh ke jurang, tapi pria itu menahannya dengan tubuhnya dan dia hilang dalam satu detik."
"Benar sekali." ujar Song Yi.
Bok Ja mengenggam tangan Song Yi. "Kau harus pergi ke rumah sakit. Harus."

Song Yi pergi ke prikolog. Sebelum mulai bercerita, ia meminta dokter agar merahasiakan kedatangannya kesana.
Song Yi memulai ceritanya. Ketika dirinya bermimpi mencium Min Joon, tapi terasa seperti nyata.
Lalu ketika ia jelas melihat Min Joon di dalam mobil, namun dalam sedetik bisa berada disisinya untuk menyelamatkannya.
Song Yi menatap dokter itu dengan pandangan sinis.
"Kau mengira aku gila, kan?" tanya Song Yi.
Dokter menggeleng. "Tidak. Silahkan dilanjutkan."

Song Yi kemudian meneruskan bercerita mengenai kejadian di jurang.
Dokter kemudian menuliskan sesuatu di catatannya.
"Kau menulis kalau aku gila, kan?" tanya Song Yi curiga.
"Tidak." ujar dokter. "Itu disebut halusinasi. Kau merasakan stress berat dan itu dampak akut dari stress."
"Begitukah? Jadi aku melihat ilusi?" tanya Song Yi. "Tapi kenapa aku hanya melihat satu orang?"
"Mungkin orang itu baru saja kau kenal atau kau merasa ingin bergantung pada orang itu." ujar dokter. "Berusahalah agar tidak bergantung terlalu banyak pada orang itu."

Song Yi dan Min Joon datang ke bengkel untuk melihat kondisi mobil Song Yi.
Montir berkata bahwa rem mobil sengaja dirusak oleh seseorang dan menanyakan apakah mobil itu tertabrak sesuatu.
Seingat Song Yi, mobil tidak menabrak apapun. Tapi kenapa bagian depan mobil penyok?
"Kau pasti menabrak sesuatu untuk berhenti." ujar montir. "Jika tidak, tidak mungkin mobil berhenti karena remnya rusak."
Min Joon hanya diam.

Park memberi tahu Seok bahwa pria berhelm, yang menjatuhkan keramik ke kepala Song Yi, sudah tewas.
Malam itu, Song Yi akan makan malam bersama dengan Hwi Kyung dan Jae Kyung.
Saat menunggu lift, Song Yi bertemu dengan Jae Kyung dan satu lift dengannya.
"Aku dengar dari Hwi Kyung mengenai kecelakaanmu." ujar Jae Kyung. "Kau harus hati-hati."
"Ya." jawab Song Yi. "Ada banyak orang jahat di dunia ini. Orang yang menculikku, orang yang mengirim boneka beruang ke rumahku, dan orang yang mengawasiku adalah orang yang sama. Jika bukan karena orang itu, aku pasti berada dalam masalah."
"Siapa orang itu?" tanya Jae Kyung.
"Apa?"
"Orang yang menemukan kamera di boneka beruang." ujar Jae Kyung. "Siapa dia?"
Song Yi terdiam. "Kau tahu dari mana, Kak?" tanyanya. "Orang yang menemukan kamera tersembunyi. Aku tidak pernah mengatakannya."
Pintu lift terbuka. Jae Kyung tersenyum dan berjalan keluar.

Song Yi, Jae Kyung dan Hwi Kyung makan malam bersama.
Mereka makan dalam diam.
"Kak Jae Kyung, kenapa aku selalu berpikir kalau Yo Ra tidak mati bunuh diri?" tanya Song Yi.
"Kenapa tiba-tiba kau berkata begitu?" tanya Hwi Kyung.
"Aku melihat sesuatu." ujar Song Yi. "Video ketika Yo Ra bertemu dengan seorang wanita. Itu aneh sekali. Wanita itu berkata agar Yo Ra menjauhi seseorang, jika tidak ia bisa mati."

"Siapa orang itu? Dimana videonya?" tanya Hwi Kyung. "Bawa video itu pada polisi. Jika Han Yo Ra mati karena dibunuh, kecurigaan pada dirimu akan hilang."
"Jangan terburu-buru menilai." ujar Jae Kyung. "Mungkin malah akan menambah masalah. Lalu dimana videonya? Bisakah aku melihatnya?"
"Video itu hilang." jawab Song Yi.

Min Joon mulai terbiasa dengan keberadaan seseorang.
Ia dan Young Mok bermain catur dan Young Mok mengajak Min Joon pulang. Namun Min oon tidak mau karena tidak ada orang yang menunggu di rumah.
Young Mok heran, Sejak kapan ada orang yang menunggu Min Joon di rumah?
Young Mok sudah bisa menebak kalau Song Yi pergi dengan Hwi Kyung. Ia tertawa melihat Min Joon yang cemburu (walaupun Min Joon tidak mau mengakuinya).

Min Joon pulang ke apartemennya.
Disana, sudah ada sepatu Song Yi.
Min Joon terlihat senang, tapi berusaha menutupinya.

Di dalam, Song Yi sedang menyiapkan bir dan makanan.
"Kau bilang pergi makan malam." ujar Min Joon.
"Aku tidak bisa makan apa-apa karena tidak nafsu." ujar Song Yi. "Tapi aku lapar setelah sampai rumah. Jadi aku memesan makanan."
Min Joon menolak untuk minum bir bersama. "Aku tidak minum." katanya.
"Mungkin karena kau belum coba." ujar Song Yi.

Flashback
Saat jaman Joseon, Min Joon pernah minum alkohol dan mabuk.
Ketika mabuk, ia menerbangkan semua barang dan orang.
Ia bahkan menaiki kudanya dan terbang.
Flashback Ends

"Kenapa kau tidak minum?" tanya Song Yi. "Kau tidak minum dengan keramik? Kau tidak minum dengan anak anjing? Begitu? Kau juga tidak bisa minum dengan pohon?"
"Apa kau sudah mabuk?"
"Tidak, aku tidak mabuk." ujar Song Yi.

"Karena kau, aku pergi ke rumah sakit dan berkonsultasi." ujar Song Yi. "Aku bahkan didiagnosa kalau aku terlalu bergantung padamu. Tapi, bisa-bisanya kau menganggap aku keramik, anak anjing dan pohon jika kau melihatku? Dalam hidup Cheon Song Yi hal itu tidak pernah terjadi! Jika kau manusia, mana mungkin kau melihatku tapi tidak bisa merasakan apapun!"
"Berikan aku waktu 15 detik." ujar Song Yi.
"15 detik apa?"
"Julukanku adalah Dewi 15 detik." ujar Song Yi. "Aku bisa menangkap perhatian orang hanya dalam 15 detik iklan. Aku akan mengakui kalau aku keramik, anak anjing dan pohon jika dalam 15 detik aku tidak bisa membuatmu terpesona."
Song Yi mengeset stopwatch di ponselnya.
"Mulai."

Song Yi memperagakan beberapa gaya.
Ketika akhirnya Song Yi mulai menyerah, Min Joon menarik Song Yi dan mengecup bibirnya.